Mohon tunggu...
Saepul Alam
Saepul Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hidup hanya sekali, Jangan menua tanpa karya dan Inspirasi !!!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prinsip-prinsip Machiavelli dalam Konteks Pemilu dan Politik

6 Februari 2024   18:48 Diperbarui: 6 Februari 2024   18:51 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, penting untuk dicatat bahwa pandangan Machiavelli tentang ketidakmoralan dalam politik kontroversial dan tidak selalu diterima oleh semua orang. Banyak yang mengkritik pendekatannya yang pragmatis dan mengabaikan nilai-nilai moral dalam politik. Prinsip-prinsip Machiavelli harus dipertimbangkan dengan hati-hati dan diterapkan dengan bijaksana dalam konteks politik modern.

Kekuatan dan Ketakutan

Machiavelli menekankan pentingnya kekuatan dan ketakutan dalam mempertahankan kekuasaan. Karena hal ini memiliki peran penting dalam politik. Ia berpendapat bahwa otoritas dan kekuasaan seorang penguasa tidak mungkin terlepas dari kekuatan untuk memaksa. ketakutan selalu tepat digunakan dan kekerasan yang efektif dapat mengontrol legalitas. Dalam pandangan Machiavelli, politik secara keseluruhan dapat didefinisikan sebagai supremasi kekuasaan memaksa. Otoritas merupakan hak untuk memerintah, dan kekuatan dan ketakutan adalah alat yang digunakan untuk mempertahankan kekuasaan. Dalam konteks Pemilu, hal ini dapat berarti menciptakan citra yang kuat dan mengesankan bagi calon, serta menunjukkan kekuatan politik yang dapat mempengaruhi pemilih.

Realisme Politik

Machiavelli dikenal karena pendekatannya yang realistis terhadap politik. Ia berpendapat bahwa penguasa harus berfokus pada realitas politik yang ada, bukan pada harapan atau idealisme. Dalam konteks Pemilu, hal ini dapat berarti mengenali kekuatan dan kelemahan calon, serta mengadopsi strategi yang realistis untuk mencapai tujuan politik.

Penting untuk diingat bahwa pandangan Machiavelli tentang politik kontroversial dan tidak selalu diterima oleh semua orang. Prinsip-prinsipnya harus dipertimbangkan dengan hati-hati dan diterapkan dengan bijaksana dalam konteks Pemilu dan politik modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun