Mohon tunggu...
Saepul Alam
Saepul Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hidup hanya sekali, Jangan menua tanpa karya dan Inspirasi !!!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Proxy War

30 Juli 2023   20:37 Diperbarui: 30 Juli 2023   20:55 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tahap ini, mereka berusaha mengubah paradigma berpikir masyarakat, khususnya paradigma kebangsaan (nasionalisme), agar menjadi pandangan yang bersifat universal dengan mengutamakan isu-isu global seperti demokratisasi, lingkungan hidup, dan Hak Asasi Manusia. Isu-isu ini dimasukkan ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Kemajuan teknologi dan proses globalisasi dimanfaatkan untuk memudahkan terbentuknya masyarakat yang kehilangan identitas bangsanya (lost generation), yaitu masyarakat yang lupa atau merasa terasingkan dari akar budaya dan identitas nasionalnya.

Invasi/Pencapaian Sasaran

Tahap ini merupakan tahap akhir yang dilakukan sebagai tindakan terpaksa, jika tahap-tahap sebelumnya dinilai belum berhasil sesuai dengan harapan. Pada tahap ini, Wawasan Kebangsaan suatu negara yang menjadi sasaran telah hancur dan jati diri bangsa telah hilang. Akibatnya, negara yang menjadi sasaran dapat dikuasai atau berada dalam kondisi penguasaan dan terjajah dalam segala aspek kehidupan. Selanjutnya, langkah selanjutnya adalah menciptakan negara boneka yang diwakili oleh para komprador. Artinya, negara ini menjadi boneka yang dikendalikan oleh kekuatan luar, dan penguasaannya dijalankan oleh kelompok yang tunduk pada kepentingan dan kontrol kekuatan asing.

Jika dilihat dari kelima fase Perang Proxy yang telah dijelaskan sebelumnya, saat ini terjadi Perang Proxy di Indonesia, baik dengan kesadaran maupun tanpa disadari. Perang ini dijalankan dengan strategi sesuai dengan konsep Perang Modern yang telah dijelaskan sebelumnya. Kapitalisme internasional yang dipimpin oleh negara-negara maju bersama dengan koalisi mereka berupaya untuk merusak Wawasan Kebangsaan Indonesia, dengan tujuan memecah persatuan bangsa agar melemahkan, dan pada akhirnya mempengaruhi berbagai keputusan pemerintahan, termasuk pada tujuan akhirnya, yaitu menguasai mayoritas sumber daya alam Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun