Mohon tunggu...
Saepudin Maulana
Saepudin Maulana Mohon Tunggu... Programmer - Mahasiswa

Jangan pernah menyerah, karena keberhasilan terbesar seringkali datang setelah kita mengalami kegagalan yang terbesar pula." - Anonymous

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengenal Lockbit 3.0 Ransomware Klaim Curi Data BSI Syariah

13 Mei 2023   21:17 Diperbarui: 13 Mei 2023   21:15 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenal Lockbit 3.0, Ransomware yang Klaim Curi Data BSI  - Lockbit 3.0 adalah sebuah jenis ransomware yang baru-baru ini mengancam keamanan siber dunia. Ransomware ini diklaim telah berhasil mencuri data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSI) Indonesia, sebuah lembaga pemerintah yang bertanggung jawab untuk mengawasi dan melindungi keamanan siber di Indonesia. Kejadian ini menjadi peringatan bagi kita semua tentang pentingnya keamanan siber dan tindakan yang harus diambil untuk melindungi data dan informasi penting.

Ransomware adalah jenis program berbahaya yang dapat mengenkripsi file pada sebuah sistem dan meminta tebusan dalam bentuk uang agar file tersebut dapat dikembalikan. Lockbit 3.0 adalah salah satu jenis ransomware yang cukup canggih dan kompleks. Ransomware ini dapat menyebar dengan cepat melalui jaringan dan mengenkripsi file pada semua perangkat yang terhubung. Selain itu, ransomware ini juga memiliki kemampuan untuk mencuri data yang disimpan pada sistem yang terinfeksi.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Lockbit 3.0, pelaku di balik serangan ini mengklaim telah berhasil mencuri data dari BSI Indonesia. Mereka juga mengancam akan mempublikasikan data tersebut secara online jika tebusan yang diminta tidak dibayarkan. Pernyataan ini menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan data dan informasi penting yang disimpan oleh lembaga pemerintah.

Pemerintah Indonesia telah mengambil tindakan untuk mengatasi serangan ini. Menurut Kepala BSI, Anton Setiawan, lembaganya telah bekerja sama dengan kepolisian dan Badan Siber dan Sandi Negara untuk mengidentifikasi dan memblokir akses ransomware ini. Selain itu, pihak BSI juga telah meminta bantuan dari lembaga keamanan siber internasional untuk membantu memulihkan data yang telah terenkripsi.

Serangan ransomware seperti ini menunjukkan betapa pentingnya keamanan siber dan tindakan yang harus diambil untuk melindungi data dan informasi penting. Pemerintah dan organisasi perlu memastikan bahwa sistem mereka dilengkapi dengan sistem keamanan yang kuat dan up-to-date untuk mencegah serangan dari malware seperti ransomware ini.

Selain itu, pengguna perlu mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi data mereka. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan antara lain adalah:

1. Selalu mengupdate sistem keamanan dan perangkat lunak. Pembaruan sistem dan perangkat lunak yang rutin dapat membantu mencegah serangan dari malware.

2. Selalu melakukan backup data secara teratur. Backup data adalah tindakan yang sangat penting untuk menghindari kehilangan data jika terjadi serangan ransomware.

3. Hindari membuka lampiran atau tautan dari email yang mencurigakan. Ransomware sering kali menyebar melalui email yang terlihat seperti email yang sah. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa email dengan cermat sebelum membuka lampiran atau tautan yang ada.

5. Gunakan program antivirus yang terpercaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun