Mohon tunggu...
saep sendiri
saep sendiri Mohon Tunggu... Petani - Pedagang

Hobi jualan ngga ada yang menarik dalam diri saya , sama satu lagi saya miskin

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Simaksi Pendakian Hati

23 Oktober 2024   21:32 Diperbarui: 23 Oktober 2024   21:48 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dengan seransel peralatan bolehkah aku menapaki jalan terjal menuju hatimu ? 

Jika memang di izinkan berapa simaksi menuju puncak untuk mendakimu ?

Dengan bantuan trackpool rotan aku siap tertatih tatih dengan resiko patah

Dengan sepatu usang aku siap menjajaki rimbun hatimu

Bagaimana cuacamu sekarang ?

Jika cerah berawan dengan jalan penuh debu debu keresahan akan kuhalau debumu dengan masker buffku , jika hujan airmata dari penyeselan turun dari teduh matamu aku juga bawa jas hujan lamaku

Aku juga bawa mantel kumalku untuk mengahatkan sikap dinginmu . Jika berkenan bolehkah aku mendirikan tenda di lapang hatimu untuk sekedar melepas rasa penatku ? 

Alasanku ingin menuju puncakmu karna aku ingin menikmati indah mata senjamu , memperhatikan ayu senyummu dan memandangi lembut sikap awan putihmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun