Untuk pedagang
Jiwaku mengalirkan air mata
Mata tak kuasa mendegar suara
Kau bilang tanggung, itu saja.
Ucapan tiap waktu
Apa telinga tela tertutup
Lalu alang orang melintang
Dalam gang yang tak padang
Seperti perang menabuh gendering
Tak karuan terus membayang
Hingga waktu sembah pun hilang
Seiring larisnya barang dagang
Sampai kesiang lupa kancingnya
Tak pulang
Karena uang terus kurang
Kamu tak sayang?
Sungguh malang nasibmu
Hilang terbang melayang
Tak berbekas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!