Mohon tunggu...
TRAUMA CENTER For INDONESIA
TRAUMA CENTER For INDONESIA Mohon Tunggu... -

psychotherapy, traumalogy, social crisis.\r\nlihat juga blog psychology :\r\nhttp://ciberpsychology.blogspot.com/\r\nhttp://widadarisenja.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mencari Akar Antropo-Psychologi Kekerasan

21 Februari 2011   15:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:24 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari mana asal usul konflik (bentrokan/ tawuran), apa dari pola pikir yang salah? Apa dari identitas kelompok terancam? Apa dari hubungan yang tidak harmonis? Apa dari benturan nilai dan budaya? bukankah isi alam raya diciptakan dengan perbedaan? Akhir-akhir media santer menyiarkan bentrokan di tengah-tengah kita, apa ini indikasi hasil dari pendidikan politik oleh elit partai? Oleh penguasa? Atau sebenarnya beragamnya kultur dan nilai di tanah air sebagai sumber utama? Sehingga mudah diadopsi dan dijadikan modeling oleh masyarakat. Konsep konflik (kartikasari : 2001), ada konsep hubungan antar masyarakat : semakin polarisasi muncul, mulcul pula ketidakpercayaan dan permusuhan. Konsep identitas : identias terancam, merasa super sendiri, hingga rendahnya penghargaan terhadap identitas lainnya. Konsep kesalahpahaman antarbudaya : muncul akibat ketidakcocokan cara komunikasi antar nilai dan budaya. Konsep transformasi sosial : adanya ketidaksetaraan, ketidakadilan sosial/ekonomi. So, di bagian kepribadian mana sumber utama agresifitas seseorang? Apakah sudah bawaan? Atau hasil pembelajaran? Apakah dari insting (marah, agresif) manusia? munculnya kebutuhan aktualisasi diri? Superego yang tidak terkontrol? Atau permainan kepentingan semata? lihat lebih lengkap : http://widadarisenja.blogspot.com/ http://ciberpsychology.blogspot.com/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun