Dalam era digital yang semakin maju, perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) semakin pesat. AI diyakini akan banyak menggantikan pekerjaan manusia, terutama pekerjaan yang berbasis rutinitas dan pola. Namun, ada satu hal yang tidak bisa digantikan oleh AI, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi dan bernegosiasi, serta membangun hubungan antar individu.
Kembali ke Pekerjaan yang Mengedepankan Komunikasi dan Negosiasi
Seiring dengan perkembangan AI, manusia akan banyak kembali pada pekerjaan yang mengedepankan komunikasi dan negosiasi. Pekerjaan ini melibatkan interaksi langsung dengan individu lain, baik secara langsung maupun melalui media digital. Pekerjaan ini juga membutuhkan pemahaman mendalam tentang emosi dan perasaan manusia, sesuatu yang tidak bisa ditiru oleh AI.
 Mengasah Kemampuan Selling
Salah satu bidang yang dapat mengasah kemampuan komunikasi dan negosiasi adalah kemampuan selling. Selling bukan hanya tentang menjual produk atau jasa, tetapi juga tentang membangun hubungan dengan pelanggan, memahami kebutuhan mereka, dan memberikan solusi yang tepat.Â
Emotional Selling
Emotional selling adalah teknik penjualan yang berfokus pada emosi pelanggan. Teknik ini melibatkan pemahaman tentang apa yang membuat pelanggan merasa senang, sedih, takut, atau marah, dan bagaimana emosi tersebut dapat mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Dengan memahami emosi pelanggan, penjual dapat menciptakan pesan yang resonan dan mempengaruhi pelanggan untuk melakukan pembelian.Â
Teknik Persuasi
Teknik persuasi adalah keterampilan penting dalam selling. Teknik ini melibatkan penggunaan argumen atau pesan yang dirancang untuk meyakinkan seseorang untuk melakukan sesuatu.Â
Teknik persuasi dapat digunakan untuk meyakinkan pelanggan tentang nilai dari produk atau jasa, atau untuk meyakinkan mereka untuk melakukan tindakan tertentu, seperti melakukan pembelian atau mendaftar untuk layanan.