Mohon tunggu...
Saeful Ramdani
Saeful Ramdani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jangan lupa tidur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Dibalik Seramnya Cadas Pangeran

12 Desember 2023   13:38 Diperbarui: 12 Desember 2023   13:47 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu sisi jalan Cadas Pangeran (sumber: pribadi)

Cerita mistis Cadas Pangeran yang paling sering di dengar oleh warga adalah penampakan ular raksasa. Sosok ular ini muncul di dasar jurang Cadas Pangeran. Konon, ular raksasa ini merupakan siluman penjaga pusaka trisula yang dijadikan sebagai penyangga jalan Cadas Pangeran. Trisula itu disusupi tiga siluman, yaitu siluman ular, kera, dan harimau. Jika ada orang yang angkuh, sombong dan tidak mempercayai keberadaan mereka, maka orang itu akan didatangi oleh makhluk tak kasat mata tersebut.

Di sekitar Cadas Pangeran terdapat batu nisan atau makom yang dipercaya sebagai patilasan Pangeran Kornel atau Pangeran Kusumadinata IX. Patilasan Pangeran Kornel tersebut dijadikan makam keramat oleh warga sekitar. Bahkan makam keramat itu sering di datangi oleh masyarakat di luar daerah cadas pangeran dengan tujuan untuk melihat makam keramat tersebut secara langsung.

Bu Asih merupakan salah satu warga yang berjualan di pinggir jalan Cadas Pangeran, menurutnya jalan Cadas Pangeran ini memang terkenal dengan hal hal mistis. Banyak sekali kejadian kejadian yang tak masuk diakal. Bu asih juga mengatakan bahwa dulu kawasan Cadas Pangeran merupakan tempat pembuangan mayat dalam kasus pembunuhan, mayat tersebut dibuang di jurang. Oleh karena itu wajar jika jalan Cadas Pangeran memiliki suasana yang seram, terutama pada saat malam hari.

"Sekitar setahun yang lalu ada sebuah mayat yang digantung di sebuah pohon dipinggir jalan. Kasus tersebut terlihat seperti bunuh diri, namun mayat tersebut adalah korban pembunuhan lalu mayatnya digantung di pohon pinggir jalan," ucap bu Asih. Jadi dari dulu Cadas Pangeran terkenal dengan tempat pembuangan mayat, bahkan setahun yang lalu pun masih terjadi peristiwa tersebut.

Bu Asih menambahkan bahwa dirinya mendengar tentang tukang ojek yang pernah mengalami kejadian mistis. Tukang ojek pangkalan tersebut sedang membawa seorang penumpang wanita di malam hari, tetapi pada saat di tengah perjalanan penumpang tersebut tiba- tiba menghilang.

Namun, bu Asih sendiri tidak pernah mengalami kejadian mistis. "Saya sendiri belum pernah mengalaminya secara langsung, karena saya di warung hanya sampai sore terus pulang. Kalo suami saya pernah mengalaminya karena di warung sampai malam. Ketika di rumah suami saya sering menceritakan kejadian mistis tersebut", ucapnya.

"Kalo saya sering, seperti mendengar suara-suara aneh, melihat penampakan, bahkan melihat siluman ular yang menjadi mitos Cadas Pangeran. Bapak mah udah biasa lihat yang begituan jadi sudah ga takut lagi," ucap Pak Tata suami dari ibu Asih.

Jadi warung yang dikelola oleh pak Tata dan ibu Asih buka sampai larut malam, tapi ibu asih hanya sampai sore hari kemudian dijaga oleh pak Tata sampai larut malam. Pak Tata juga sering menjadi "penanyaan" bagi orang yang ingin ziarah ke patilasan atau makom Pangeran Kornel. Jadi orang yang ingin mengunjungi makom akan diantar oleh pak Tata. Penanyaan lebih dikenal dengan kuncen atau juru kunci.

Saat ini pak Tata merupakan salah satu kuncen atau sesepuh di kampung Cijeruk. Namun menurutnya kuncen di daerah Cadas Pangeran saat ini memiliki reputasi kurang baik, akibat dari kasus Yana yang hilang secara misterius di Cadas Pangeran.
Pak Tata berkata "Gara-gara kasus Yana yang dulu pernah viral, kini nama baik kuncen di daerah ini menjadi tercoreng".

Dulu ada kasus seseorang menghilang secara misterius di daeran Cadas Pangeran, jadi para kuncen di daerah itu ikut membantu mencarinya namun tidak kunjung ketemu. Pada akhirnya kasus itu terbongkar bahwa Yana yang hilang ditemukan di daerah Cirebon, dan kasus hilangnya itu merupakan akal-akalannya dengan melakukan prank kepada publik. Hal itu yang membuat reputasi kuncen tercoreng.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun