Mohon tunggu...
Isep Saepul
Isep Saepul Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

soy un chico y hay unas personas que dicen que estoy loco :0. jajaja\r\n\r\nIch hasse Gott weil er niemals mich seht, niemal mich versteht! \r\n\r\nso what else\r\n\r\nah ja! vanavond gaat ik met mijn vriendje. Hij is een mooi man, weet jij!?\r\n\r\npourquoi? oh je ne peux pas parler Francais beaucoup! c'est seul, si! je suis un gai! haha mais ... tha-ra!\r\n\r\nani ohev otakh!\r\n\r\nya tebya lyublyu!\r\n\r\nsa agapo! thata!! :-)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Para Beo Kompasiana

12 Desember 2012   01:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:49 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langsung saja, ya. Ngulasnya kayak orang Perancis saja, to the point.

Kalau ditilik, para pengkicau komentar di kompasiana didominasi oleh orang-orang kolot yang hanya bisa memberikan lolongan mulut tanpa isi otak sama sekali. Inilah yang membuat saya tergelitik. Betapa tidak mereka tak lebih berbakat daripada menjadi seekor beo yang berkicau di lapak seorang kompasianer. Yang menjadi cerminannya adalah, mereka hanya memandang isi tulisan secara dogmatik, terbukti dari seuntaian komentar subyektif orthodoks mereka. Hal ini diperparah dengan gaya bahasa khas orang desa, baik secara verbal, semantis maupun grafologinya. Hal ini menjadikan mereka tak lebih dari benalu di Kompasiana atau bahkan Alam Maya.

Sebut saja, yang paling berkesan adalah di lapak yang berinisial DG. Saya tertawa melihat pola pikir anak PAUD mereka yang tertuang pada komentar-komentar mereka. Kapan mereka bangun? kapan mereka sadar bahwa mereka adalah bulan-bulanan teori Tuhan nan gaib yang hanya sebatas teori gadungan, pengutuk kaum marjinal?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun