Mohon tunggu...
Isep Saepul
Isep Saepul Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

soy un chico y hay unas personas que dicen que estoy loco :0. jajaja\r\n\r\nIch hasse Gott weil er niemals mich seht, niemal mich versteht! \r\n\r\nso what else\r\n\r\nah ja! vanavond gaat ik met mijn vriendje. Hij is een mooi man, weet jij!?\r\n\r\npourquoi? oh je ne peux pas parler Francais beaucoup! c'est seul, si! je suis un gai! haha mais ... tha-ra!\r\n\r\nani ohev otakh!\r\n\r\nya tebya lyublyu!\r\n\r\nsa agapo! thata!! :-)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuhan tak Membalas Suratku

18 September 2012   15:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:16 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

satu hari ia menunggu, satu minggu ia menanti, satu bulan ia mengorban waktu. Ia menyerah untuk berdiri di ujung penantiannya, karena surat untuk Tuhan itu tak kunjung terbalas

Anak manis itu tercarut marut dalam pusaran topan, papa dan mamanya sekarang bubar ranjang. Anak manis itu menangis, ia menyesal telah mencurah duka pada Tuhan yang ternyata menunginginya. Ia menyesal telah membuang uang untuk balon dan perangko yang terbuang sia-sia di langit.

Anak manis malang itu dengan gusar menghanguskan nama Tuhan dari hatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun