Mohon tunggu...
Saeful Ihsan
Saeful Ihsan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Pendidikan Islam, Magister Pendidikan

Seseorang yang hobi membaca dan menulis resensi buku.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Park Ahn Nice dan Cha Im In: Kampanye Gaya Baru Sukses Bikin Gen Z Melek Politik

4 Januari 2024   11:19 Diperbarui: 4 Januari 2024   11:32 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Instagram @aniesbaswedan

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan kini resmi punya nama Korea, 'Park Ahn Nice', nama yang disematkan oleh komunitas penggemar K-Pop (Kpopers) Indonesia.

Bukan hanya Park Ahn Nice, bahkan Cawapresnya Cak Imin (Abdul Muhaimin Iskandar) juga punya nama Korea, 'Cha Im In'. Bahkan ejaan nama Cak Imin diberikan lebih bervariasi: Cha Im-In, Cha I Min, Cha I Meen, dan sebagainya.

Tidak main-main, nama Korea Park Ahn Nice dan Cha Im In menjadi trending di Twitter (X) selama beberapa hari, sampai puluhan ribu tweet.

Selain Park Ahn Nice, Anies juga punya sebutan Abah Online, Abah Owl. Bahkan Anies dibuatkan fandom oleh para fans K-Pop Indonesia, di media sosial X diberi nama @aniesbubble.

Akun tersebut mendaku dirinya adalah akun Capres Anies Baswedan, Park Ahn Nice, terkhusus bagi para penggemar K-Pop.

"Hello! this is a new account for our capres Anies Baswedan. follow us and turn on our notifications," ujar akun X @aniesbubble.

Tangkap layar akun X @aniesbubble
Tangkap layar akun X @aniesbubble

Pertanyaan muncul dari berbagai sisi, mengapa bisa fans K-Pop merapat ke Anies? Seolah sangat kontras, Anies yang serius dan kaku, bertemu dengan anak muda, Gen-Z, yang kekinian.

Rupanya berawal dari live Tiktok Anies Baswedan, dan yang bisa tahu persis bagaimana bisa para penggemar K-Pop menjadi ngefans ke Anies Baswedan sampai diberi nama Park Ahn Nice segala, hanya mereka sendiri.

Konon di negeri ginseng, Korea Selatan, para idola yang baru debut akan kaku melihat 'dunia luar', atau pergaulan yang sudah sedemikian mutakhirnya. 

Hal itu karena calon idol Korea harus dipingit dari pergaulan luas terlebih dahulu. Mereka akan di-coaching, sampai benar-benar sang idol siap manggung dan debut.

Para idol baru biasanya melakukan live untuk menyapa para fans. Dengan segala kekakuan berinteraksi dengan dunia luar, para idol baru itu pada akhirnya melakukan live dengan polos-polosnya.

Para fans K-Pop melihat hal itu terjadi pada diri Park Ahn Nice. Sampai ditanya soal istilah 'etalase kacamata', yang populer di kalangan Gen-Z, Park Ahn Nice kebingungan menjawab.

Kesan yang ditangkap oleh fans K-Pop, mengantarkan mereka melacak jejak Anies lebih jauh, setidaknya akhir-akhir ini pada masa pencalonan Capres untuk Pilpres 2024.

Dengan cara begitu, nalar kreatif Gen Z fans K-Pop terpompa, akun @aniesbubble tidak hanya memancing munculnya simbol, meme, mascot, atau poster-poster Park Ahn Nice, tetapi juga mengupdate jadwal kampanye sang Abah.

Dapat dicek langsung pada akun X @aniesbubble bagaimana jadwal kampanye Park Ahn Nice diupdate, termasuk jadwal live dan jadwal Desak Anies.

Namun tidak mentang-mentang mendapat dukungan dari Gen Z seperti fans K-Pop, Park Ahn Nice jadi besar kepala dan hanyut dalam euforia keseruan.

Anies tetap pada programnya, Park Ahn Nice tetap pada Desak Anies nya. Dukungan Gen Z ini tidak boleh menghilangkan substansi dari perjuangan memenangkan Pilpres 2024, yaitu mewujudkan perubahan.

Satu hal yang perlu diacungi jempol dengan adanya fenomena Park Ahn Nice dan Cha Im In, yaitu Gen Z mulai melek politik. Dengan dukungan K-Pop ini diharapkan menjadi magnet bagi para milenial untuk kembali peduli kepada kehidupan perpolitikan di tanah air.

Gen Z juga sering disebut-sebut sebagai generasi swing voters. Kalangan ini seringkali menjadi golongan yang dianggap masa bodoh terhadap dunia politik: lha wong sama saja kok, memilih dan tidak pun Indonesia tetap begini-begini saja.

Setidaknya fenomena Park Ahn Nice, Cha Im In, Abah Online, Abah Owl, Anies Bubble, menjadi penanda bahwa Gen Z berhasil ditarik kembali untuk melek politik.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun