Mohon tunggu...
Saeful Ihsan
Saeful Ihsan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Pendidikan Islam, Magister Pendidikan

Seseorang yang hobi membaca dan menulis resensi buku.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pemilu Sekolah Tanpa Campur Tangan

24 Desember 2023   06:29 Diperbarui: 24 Desember 2023   06:36 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses penerimaan rapor. Dokpri.

Anak-anak adalah peniru yang baik, oleh sebab itulah di dalam proses pendidikan yang diutamakan adalah keteladanan. Sebagaimana contoh Pemilu sekolah, mereka meniru laku masyarakat dalam berdemokrasi.

Sejauh pengamatan saya, penyelenggaraan Pemilu sekolah itu berjalan secara fair, tanpa kecurangan, tanpa intervensi, kemungkinan juga tanpa manipulasi aturan pencalonan Ketua Osis.

Tidak ada tanda-tanda jika calon-calon itu di antaranya ada anak dari guru, atau anak dari Kepala Sekolah, yang karena statusnya dipaksakan menjadi calon, meskipun tanpa proses pengalaman kepemimpinan yang memadai.

Saya sulit membayangkan, jika anak-anak ini juga turut meniru kecurangan-kecurangan Pemilu yang ada di masyarakat. Terutama meniru proses pencalonan yang bersifat Nepotisme, lolos menjadi calon Ketua Osis karena Kepala Sekolah adalah pamannya.

Jika itu terjadi maka integritas sekolah sebagai institusi pendidikan wajib dipertanyakan, karena memberikan pendidikan yang keliru. Bahkan sekaligus mempraktikkan kejahatan dalam berdemokrasi.

Walhasil saya cukup bangga, terhibur, dan sempat merenung karena acara Pemilu sekolah tadi.

Suasana sekolah pasca pemungutan suara dan penerimaan rapor. Dokpri.
Suasana sekolah pasca pemungutan suara dan penerimaan rapor. Dokpri.

Setidaknya sekolah telah memberikan pendidikan yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada kegiatan belajar mengajar atau kegiatan ekstrakurikuler lainnya.

Pendidikan yang diselenggarakan sekolah kali ini merambah ke ranah sosial, kepemimpinan, demokrasi, serta kesadaran akan hak pilih. Terselenggaranya demokrasi secara sehat tidak terlepas dari kesadaran dan integritas dari rakyat.

Maka sungguh sangat miris jika rakyat atau siswa sekolah itu sudah memiliki hati yang bersih dalam menjatuhkan pilihan, tiba-tiba dari pihak tertentu atau bahkan pejabat sekolah mencemarinya dengan kecurangan, labrak aturan, sogok-menyogok, menyuap rakyat, dan lain sebagainya.

Semoga Pemilu 2024 pada semua tingkatan berlangsung sehat, sebagaimana praktik yang saya saksikan di sekolah adik saya itu.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun