Mohon tunggu...
Saeful Ihsan
Saeful Ihsan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Pendidikan Islam, Magister Pendidikan

Seseorang yang hobi membaca dan menulis resensi buku.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Merebut Swing Voters Lewat Debat Capres dan Cawapres

22 Desember 2023   04:44 Diperbarui: 22 Desember 2023   04:54 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sasaran debat Capres dan Cawapres sesungguhnya bukan untuk merebut massa pendukung paslon lain, meskipun kemungkinan itu ada, dan bisa jadi efektif.

Melainkan untuk merebut swing voters, inilah sesungguhnya yang hampir dapat dipastikan dari adanya debat Capres dan Cawapres ini, meskipun juga tidak sepenuhnya berpengaruh.

Swing voters atau undecided voters akan mengumpulkan serpih-serpih kelakuan para Capres dan Cawapres, maka sebaiknya Capres dan Cawapres memanfaatkan masa yang tersisa sebelum akhirnya tiba pada hari-H pemilihan umum.

Debat akan menjadi titik awal para swing voters melihat titik berangkat pergunjingan publik mengenai Capres dan Cawapres ini, hingga ke luar arena debat.

Arena debat berfungsi sebagai ruang klarifikasi atas pemikiran, aktivitas, dan sikap Capres dan Cawapres sebelum-sebelumnya. Sekaligus juga sebagai medan untuk menepis serangkaian kesalahpahaman pihak-pihak lain.

Setelah keluar dari ruang klarifikasi itu, Capres dan Cawapres akan kembali dipantau oleh para swing voters, atas pengakuan-pengakuan dari pihak lain, atau perilaku-perilaku mereka yang fatal alias blunder.

Contohnya debat Capres perdana yang berlangsung 12 Desember 2023, melahirkan kosa kata-kosa kata baru yang dibawa ke ruang publik, dan itu menjadi percakapan yang berkembang.

Seteru yang sengit antara Capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang melahirkan ketegangan menjadi bukti betapa debat itu berefek di ruang publik.

Istilah Prabowo "Sorry ye!" serta "Etik ndasmu", atau istilah Anies "Angin tak punya KTP" melahirkan wacana di luar, menjadi beberapa poin yang akan mempengaruhi pandangan dan keyakinan para swing voters.

Demikian pula dengan debat Cawapres, perkataan Gibran mengenai "Asam sulfat" atau ocehan Muhaimin Iskandar tentang "Becak tak masuk tol".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun