Pengalaman adalah guru terbaik. Demikianlah yang diungkapkan oleh kata-kata bijak. Artinya, orang yang memiliki banyak pengalaman, lebih mudah dalam memahami dan mengerjakan sesuatu ketimbang dengan yang punya sedikit pengalaman.
Termasuk dalam hal mudik, tentu saja berbeda antara orang yang sering mudik dengan yang jarang mudik. Dan terlebih lagi, hambatan-hambatan dalam mudik, antara pemudik di daerah satu dengan pemudik di daerah lain.
Terlebih, pemudik yang mendiami kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, dan lain sebagainya, dengan pemudik yang mendiami kota-kota kecil. Salah satunya di tempat saya di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Saya tidak akan bisa berbicara mengenai mudik melebihi dari yang orang-orang Jakarta rasakan. Itu tentu saja. Apalagi berbagi tips, tips apa kira-kira yang akan saya berikan kepada mereka, yang ujian mudiknya jauh lebih besar daripada saya?
Hal yang paling mungkin saya lakukan adalah berbagi cerita. Bahwa mudik di kota kecil yang gampang ini akan dibagikan sebagai salah satu cerita mudik yang ada di seluruh Nusantara.
Di mukim saya di Kota Palu, kalau mau mudik, ya mudik saja. Entah mengendarai sepeda motor maupun menggunakan jasa angkutan umum AKDP (antar kota dalam provinsi), maupun AKAP (antar kota antar provinsi).
Tidak perlu pusing dengan kemacetan, jalan utama Trans Sulawesi sudah merupakan jalur bebas hambatan layaknya jalan tol. Jalur laut dan jalur udara juga begitu lancar.Â
Pantauan saya pribadi, di kurang lebih H-6 saat ini, belum ada tanda-tanda mengenai penumpukan kendaraan yang mudik. Atau jumlah penumpang yang membludak di agen-agen angkutan umum ke luar daerah.
Hanya saja, memang ada beberapa pihak yang mengiklankan jasa mudik gratis. Misalnya dari suatu partai politik yang ada di Sulawesi Tengah, namun berjangka waktu tertentu.Â
Jika menginginkan mudik via darat yang murah, harga terjangkau disediakan oleh jasa angkutan umum milik pemerintah, Damri, yang melayani trayek ke pelbagai daerah yang ada di Sulawesi Tengah, juga keluar provinsi. Damri juga menyediakan jasa mudik gratis pada tanggal 16 april 2023. Total ada empat unit disiapkan untuk mudik gratis itu, menurut informasi yang ada.Â
Jika ingin mudik lewat jalur laut, maka pemudik Kota Palu bisa memilih antara 3 alternatif. Pertama, menggunakan jasa kapal PT. Pelni. Sebelum memasuki bulan ramadan kemarin, ada promo kapal murah dari PT. Pelni yang melayani trayek sekitar Sulawesi dan Kalimantan. Namanya KM. Sabuk Nusantara.Â
Kedua, menggunakan jasa angkutan kapal penyebrangan (feri), yang jadwalnya seminggu sekali bertolak dari pelabuhan Palu. Jika letak pelabuhan Pelni berada di Kelurahan Pantoloan yang jaraknya 20 km dari Kota Palu ke arah timur, letak pelabuhan feri terletak di kelurahan Taipa, sepuluh kilometer lebih dekat dari Kota Palu.
Ketiga, menggunakan jasa kapal-kapal kecil yang kapasitasnya 100 - 200 penumpang. Letaknya di Pelabuhan Rakyat Desa Wani, sudah merupakan wilayah Kabupaten Donggala, namun tidak begitu jauh dari pelabuhan Pelni. Desa Wani memang merupakan perbatasan antara Kota Palu dan Kabupaten Donggala di sebelah timur.
Sedang mudik jalur udara cukup dengan memesan tiket di agen-agen travel perjalanan, baik di dalam Kota Palu maupun di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu. Lagipula sudah banyak aplikasi yang dapat membantu proses pemesanan tiket, dan bayarnya cukup pakai dompet digital.
Namun, penegecekan dan pemesanan tiket pesawat sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari sebelum mudik. Memastikan harga tiket promo, atau sebelum adanya kenaikan harga.
Bagi saya pribadi, mudik yang super aman dan terjangkau adalah menggunakan kendaraan sendiri, khususnya sepeda motor. Mudik itu bukan hanya soal lebaran bertemu keluarga, tetapi juga menikmati perjalanan di atas aspal jalan Trans Sulawesi dengan pemandangan yang didominasi perkampungan sepi, keindahan dan keasrian alam, juga soal tantangan medan yang dominan berbukit.
Jalur mudik saya ke kampung halaman di Kabupaten Tolitoli, yaitu melintasi wilayah Kabupaten Donggala, di pantai barat, atau bisa juga melewati wilayah Kabupaten Parigi Moutong di pantai timur.
Pantai timur dan pantai barat sendiri merupakan daerah terkenal di Sulawesi Tengah, terutama karena kedua wilayah itu dulunya adalah pusat belajar kesakstian. Namun di era digital kini, ilmu-ilmu kebatinan tidak lagi populer.
Medan yang berat jika melalui pantai barat terletak di tanjung Pesik. Melewati 3 gunung yang pendakiannya tidak hanya tinggi, tetapi juga terdapat lipatan-lipatan tikungan yang cukup tajam dan berbahaya.
Juga satu tanjakan pendek jika arus balik (Tolitoli ke Palu), terletak di pendakian Salome. Gunungnya tinggi, curam, di atasnya terdapat bebatuan serupa batu karang. Di sana truk bermuatan berat kerap tak mampu mendaki, ada yang terbalik maupun terguling.
Di pantai timur, medannya relatif rata, datar. Namun untuk menuju ke kabupaten Tolitoli, tidak mengikuti jalur utama yang menghubungkan antara Sulawesi Tengah dan Gorontalo. Melainkan ia berbelok ke kiri menyeberangi gunung Tinombala, yang dikenal dengan gunung Pasir Putih, gunung yang terkenal paling tinggi di Sulawesi Tengah itu.
Berikut ini saya sertakan video yang menampilkan gunung Pasir Putih tersebut (sumber: https://youtu.be/HvESmCm7t9o)
Mudik menggunakan sepeda motor memang menyenangkan. Tetapi bukannya tanpa risiko, apalagi, medan tempuh saya ketika mudik yang lebih banyak daerah sepi dan berhutan, akan membuat para pemudik kesulitan jika menemukan kendala seperti ban bocor, kehabisan bensin, mogok, serta kendala lainnya.
Selain itu, daerah-daerah perkampungan sepi cenderung rawan terhadap aksi pemalakan oleh orang-orang tak dikenal. Apalagi menjelang lebaran. Mereka termasuk orang-orang yang menginginkan berbaju baru di hari raya, namun memperolehnya dengan jalan yang salah.
Maka perlu pengecekan kelengkapan kendaraan sebelum mudik. Seperti peralatan berupa kunci-kunci, obeng, serta perlu juga sedikit pemahaman tentang bagaimana membetulkan kendaraan sendiri jika kendaraan bermasalah namun tak ditemukan bengkel.
Demikianlah mudik memang menyenangkan. Di samping itu pula, mudik memerlukan sedikit pengetahuan, keterampilan dan pengalaman. Agar diri bisa terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H