Bagaimana cara merawat kesehatan kulit saat ramadan? Kita tahu bahwa dengan berpuasa, cairan di tubuh kita akan berkurang dari biasanya. Hal itu juga menyebabkan minimnya kelembaban kulit, kulit kita kering.
Salah satu tanda bahwa kekurangan cairan dapat mempengaruhi kelembaban kulit adalah keringnya bibir saat berpuasa. Sedang untuk mengatasi itu, tidak mungkin kita meminum air pada saat itu juga.
Maka perlu pola khusus dalam menjaga kelembaban alami kulit. Situs-situs kesehatan misalnya memberikan tips agar kulit tetap sehat pada saat menjalankan ibadah puasa.
Antara lain adalah menggunakan lotion pelembab kulit, tabir surya, serta pelbagai krim yang mengandung vitamin E yang dapat melindungi kulit dari sinar ultraviolet. Kita juga mesti menghindari kontak langsung dengan matahari yang terlalu intens.
Ada juga yang memberi tips bahwa dengan tetap beraktivitas fisik, kelembaban kulit akan tetap terjaga. Lalu istirahat yang cukup. Termasuk pola tidur, bukan hanya soal lama tidaknya (kuantitas), tetapi juga soal kualitasnya, tidur sebentar tapi pulas itu sudah cukup.
Hal yang tidak boleh diabaikan, bahwa merokok atau sekadar terkena asap rokok pun, dapat menyebabkan kulit menjadi kering. Juga mengonsumsi minuman beralkohol, dapat membuat kulit menjadi tidak sehat.
Tips yang paling mainstream adalah soal asupan gizi. Makanan yang kaya serat akan membantu menjaga kesehatan kulit, yaitu sayur-sayuran dan buah-buahan. Terutama konsumsi buah-buahan yang mengandung banyak vitamin C dan vitamin E, pada saat sahur dan berbuka.
Hal yang paling mudah dilakukan dalam menjaga kesehatan kulit sebenarnya adalah memperbanyak minum air putih. Namun, polanya disesuaikan dengan bulan ramadan yang sedang kita lalui ini. Misalnya kebutuhan air 8 gelas perhari itu dibagi ke dalam 3 waktu, yakni saat sahur, berbuka, dan sesaat sebelum tidur malam.
Tetapi, tahukah kita bahwa ada cara lain yang dapat menjaga kesehatan kulit, sekaligus menjaga tubuh agar tetap awet muda?
Tips ini datang dari Tyo Nugros, sapaan akrab dari Setyo Nugroho, eks drummer Dewa-19 yang dijuluki drummer tampan sejagat oleh para fans, termasuk oleh Baladewa.
Melalui satu video unggahan di youtube, Tyo menyebutkan bahwa dirinya bisa seperti itu sebab ia sangat minim dalam mengonsumsi makanan yang mengandung MSG.
Di video itu ia sementara makan nasi goreng, dan nasi gorengnya tidak pakai garam dan micin. Personil Dewa-19 yang lain bertanya, "Kalau tidak pakai garam dan micin gak enak dong?"
Tyo menjawab, bahwa tidak apa-apa tidak enak di leher. Daripada enak di leher tapi di bawah leher hancur, dan kebanyakan orang lebih memilih memanjakan lehernya ketimbang tubuhnya secara keseluruhan.
Alasan logisnya, menurut Tyo Nugros, zat sodium dalam garam dan micin itulah yang menahan air di bawah kulit. Sehingga kulit menjadi melar dan tidak kencang.
Kuncinya adalah disiplin, demikian Tyo Nugros menambahkan, sebab kesehatan 70 persen bermula dari dapur, dan 30 persennya olahraga.
Pola makan seperti yang diterapkan oleh Tyo Nugros, yakni membatasi asupan garam dan micin (MSG) itulah yang membuat dirinya tampak awet muda, meskipun ia kini sudah menginjak usia ke-52 tahun.
Tips ini bisa kita coba di bulan ramadan. Kalau tidak bisa meninggalkan sama sekali, minimal mengurangi porsi asupan garam dan MSG saat berbuka dan sahur.
Memang tidak enak, seperti kata Tyo Nugros, tapi setelah leher ke bawah, itu enak; sehat.
