Melalui satu video unggahan di youtube, Tyo menyebutkan bahwa dirinya bisa seperti itu sebab ia sangat minim dalam mengonsumsi makanan yang mengandung MSG.
Di video itu ia sementara makan nasi goreng, dan nasi gorengnya tidak pakai garam dan micin. Personil Dewa-19 yang lain bertanya, "Kalau tidak pakai garam dan micin gak enak dong?"
Tyo menjawab, bahwa tidak apa-apa tidak enak di leher. Daripada enak di leher tapi di bawah leher hancur, dan kebanyakan orang lebih memilih memanjakan lehernya ketimbang tubuhnya secara keseluruhan.
Alasan logisnya, menurut Tyo Nugros, zat sodium dalam garam dan micin itulah yang menahan air di bawah kulit. Sehingga kulit menjadi melar dan tidak kencang.
Kuncinya adalah disiplin, demikian Tyo Nugros menambahkan, sebab kesehatan 70 persen bermula dari dapur, dan 30 persennya olahraga.
Pola makan seperti yang diterapkan oleh Tyo Nugros, yakni membatasi asupan garam dan micin (MSG) itulah yang membuat dirinya tampak awet muda, meskipun ia kini sudah menginjak usia ke-52 tahun.
Tips ini bisa kita coba di bulan ramadan. Kalau tidak bisa meninggalkan sama sekali, minimal mengurangi porsi asupan garam dan MSG saat berbuka dan sahur.
Memang tidak enak, seperti kata Tyo Nugros, tapi setelah leher ke bawah, itu enak; sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H