Mohon tunggu...
Saeful Ihsan
Saeful Ihsan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Pendidikan Islam, Magister Pendidikan

Seseorang yang hobi membaca dan menulis resensi buku.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

5 Masjid Ikonik, Pusat Wisata Religi di Kota Palu

8 April 2023   22:24 Diperbarui: 8 April 2023   22:54 5745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid, selain sebagai rumah ibadah, juga adalah penanda identitas masyarakat muslim. Di dalam sejarah, Nabi menjadikan masjid sebagai pusat informasi kegiatan umat muslim sehari-hari.

Pada perjalanannya, masjid memegang peranan penting. Di zaman khilafah dahulu, masjid berfungsi sebagai pusat pendidikan, ngaji, atau pusat pengembangan ilmu pengetahuan.

Perlahan, jalannya sejarah membuat arti keberadaan masjid semakin meluas. Selain rumah ibadah dan tempat menimba ilmu, masjid dapat pula menjadi tempat-tempat wisata ruhani.

Masjid-masjid bersejarah, mengunjunginya memiliki arti tersendiri bagi para pengunjung. Di sana tersimpan energi untuk merenungi jalannya sejarah. Utamanya, renungan tentang keterlibatan masjid terhadap peristiwa penting di masanya. Bahkan sejarah yang menyebabkan mengapa masjid-masjid itu berdiri.

Tidak hanya di jazirah Arab, di titik terjauh dari pusat kemunculan Islam pun, seperti di bumi Nusantara ini, ada banyak masjid yang menyimpan spirit kesejarahan, yang juga sekaligus menjadi ikon corak keagamaan suatu daerah.

Termasuk salah satunya di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Ada beberapa masjid ikonik Kota Palu yang sering dikunjungi orang-orang, utamanya dalam keperluan wisata religi; wisata ruhani:

1. Masjid Al-Mustaqim

Masjid Al-Mustaqim. Dokpri
Masjid Al-Mustaqim. Dokpri

Masjid Al-Mustaqim terletak di jalan Anoa Kecamatan Palu Selatan. Masjid itu berhadapan dengan rumah megah berlapis emas milik Hasyim Hadado, rumah crazy rich yang viral itu, seorang pengusaha konstruksi Kota Palu.

Kemegahan masjid itu dilihat dari ukirannya yang mewah bagai istana. Masjid Al-Mustaqim bisa semegah itu berkat Hasyim Hadado, yaitu ketika ia membangun rumahnya yang bagai istana itu, turut pula ia merenovasi masjid itu.

Masjid itu sendiri sudah lama berdiri. Sebelum masjid itu diukir bagai istana, masjid itu sudah ramai ditempati beribadah. Kini dengan tampilan yang mewah seperti itu, pendatang-pendatang dari luar kebanyakan menyempatkan diri salat di sana atau sekadar berpose mengambil gambar.

2. Masjid Al-Khairaat

Masjid Al-Khairaat. Dokpri 
Masjid Al-Khairaat. Dokpri 

Masjid ini didirikan oleh Al-Habib Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri, yang dikenal dengan Guru Tua, ulama asal Hadaramaut yang turut dalam perjuangan kemerdekaan melalui pendidikan.

Ia juga merupakan pendiri Al-Khairaat, ormas Islam terbesar di wilayah Sulawesi dan Maluku (Ternate). Namanya diabadikan menjadi nama Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu.

Masjid ini sangat aktif baik digunakan untuk salat berjamaah maupun kegiatan-kegiatan keagamaan Al-Khairaat. Setiap malam jumat masjid ini mengadakan majelis ilmu dan salawat.

Di lingkungan masjid ini juga adalah tempat Guru Tua dimakamkan, di sana juga ada makam anak Guru Tua, serta cucu-cucunya yang sudah wafat. Makam itu menjadi tempat berziarah, tempat wisata ruhani bagi mereka yang ingin memperoleh berkah, salah satunya ketenangan batin sebab sudah mengunjungi makam kekasih Allah.

3. Masjid Agung Darussalam

Masjid Agung Darussalam terkini. Dokpri
Masjid Agung Darussalam terkini. Dokpri

Masjid Agung Darussalam merupakan masjid terbesar di Kota Palu, sebelum masjid itu akhirnya menjadi rusak akibat gempa berkekuatan 7,4 skala richter, yang juga menimbulkan tsunami dan likuifaksi pada 28 September 2018 silam.

Pasca musibah itu, masjid agung berdiri dalam rupa masjid darurat, menunggu sampai dibangun kembali seperti sediakala. Pernah diadakan sayembara desain gambar untuk pendirian kembali masjid ini. 3 gambar keluar sebagai pemenang, dan rencananya akan dipilih salah satunya. Namun sampai sekarang pembangunan masjid belum juga terealisasi.

Masjid Agung Darussalam didirikan tahun 1975 atas mufakat para ulama, pemerintah daerah, serta beberapa ormas. Masjid ini adalah ikon pemersatu masyarakat muslim di Kota Palu.

Masjid Agung Darussalam sebelum gempa 7,4 SR 28/09/2018. Sumber foto: duniamasjid.islamic-center.or.id
Masjid Agung Darussalam sebelum gempa 7,4 SR 28/09/2018. Sumber foto: duniamasjid.islamic-center.or.id

Masjid ini juga menjadi pusat kegiatan keagamaan, tempat dilaksanakannya manasik haji, MTQ, maupun zikir akbar.

Kini, meskipun masih dalam bentuk masjid darurat, masjid ini tetap ramai pengunjung. Saking ramainya, di sekitar halaman masjid hingga pintu gerbang depan berjejer aneka jajanan yang dapat memanjakan perut.

4. Masjid Raya Baiturrahman

Masjid Raya Baiturrahman Lolu. Dokpri
Masjid Raya Baiturrahman Lolu. Dokpri

Masjid Raya Baiturrahman terletak di jalan Masjid Raya (nama jalan ini diambil dari nama masjid tersebut) kelurahan Lolu, Kecamatan Palu Timur. Letak masjid ini berdampingan dengan beberapa gereja. Bisa dibilang, masjid ini menjadi ikon toleransi umat beragama, sebab berdampingan dengan tentram bersama rumah ibadah agama lain.

Masjid ini juga menjadi salah satu ikon masyarakat Kota Palu. Merupakan masjid yang kerap mendatangkan dai-dai nasional maupun internasional, dalam acara tabligh akbar. Juga kerap menjadi tempat dilaksanakannya even-even keagamaan.

Setiap sorenya, baik di bulan suci ramadan maupun di hari-hari lainnya, masjid ini selalu ramai pengunjung. Terutama di bulan ramadan, aneka kuliner untuk berbuka puasa berjejer di jalan depan masjid ini.

5. Masjid Terapung

Masjid
Masjid "Terapung" Arqam Babur Rahman terkini. Dokpri

Masjd Terapung, atau masjid Arqam Babur Rahman adalah masjid yang usianya pendek. Masjid itu didirikan pada tahun 2011 - 2012, dan kini harus menjadi kenangan, ia tak lagi layak digunakan untuk salat, sebab rusak oleh hantaman gelombang tsunami pada 28 september 2018 silam.

Sebelum terjadinya bencana dahsyat itu, masjid terapung menjadi salah satu ikon wisata Kota Palu. Di sana muda mudi, termasuk juga orang tua, dan anak-anak, memanjakan dirinya dengan berfoto.

Masjid itu indah sekaligus unik, sebab ia bediri di atas laut, layaknya rumah panggung. Jembatannya yang menghubungkan antara masjid dan jalan raya dihiasi lampu-lampu khas abad ke-18.

Juga kubahnya, yang di malam hari disinari oleh cahaya 9 warna secara bergantian, menjadikan masjid itu indah dipandang mata, menarik sesiapa saja untuk singgah sebentar biar hanya untuk berswafoto.

Masjid Terapung di malam hari, sebelum gempa 28/09/2018. Sumber foto: kompas.com
Masjid Terapung di malam hari, sebelum gempa 28/09/2018. Sumber foto: kompas.com

Sampai kini pun, meski masjid itu sudah menjadi kenangan, orang-orang tetap saja meramaikan lokasi masjid itu di sore hari, baik untuk mengenang kejadian gempa berkekuatan 7,4 SR itu, maupun untuk sekadar memanjakan mata.

5 masjid ikonik yang telah disebutkan, selalu menarik minat para pendatang untuk mengunjunginya. Jika pembaca sekalian sempat berkunjung ke Kota Palu, Sulawesi Tengah, maka sempatkanlah berkunjung ke lima masjid ikonik ini.

Semoga bisa menjadi nilai tambah bagi pengalaman, baik pengalaman jasmani maupun pengalaman ruhani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun