Masjid itu sendiri sudah lama berdiri. Sebelum masjid itu diukir bagai istana, masjid itu sudah ramai ditempati beribadah. Kini dengan tampilan yang mewah seperti itu, pendatang-pendatang dari luar kebanyakan menyempatkan diri salat di sana atau sekadar berpose mengambil gambar.
2. Masjid Al-Khairaat
Masjid ini didirikan oleh Al-Habib Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri, yang dikenal dengan Guru Tua, ulama asal Hadaramaut yang turut dalam perjuangan kemerdekaan melalui pendidikan.
Ia juga merupakan pendiri Al-Khairaat, ormas Islam terbesar di wilayah Sulawesi dan Maluku (Ternate). Namanya diabadikan menjadi nama Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu.
Masjid ini sangat aktif baik digunakan untuk salat berjamaah maupun kegiatan-kegiatan keagamaan Al-Khairaat. Setiap malam jumat masjid ini mengadakan majelis ilmu dan salawat.
Di lingkungan masjid ini juga adalah tempat Guru Tua dimakamkan, di sana juga ada makam anak Guru Tua, serta cucu-cucunya yang sudah wafat. Makam itu menjadi tempat berziarah, tempat wisata ruhani bagi mereka yang ingin memperoleh berkah, salah satunya ketenangan batin sebab sudah mengunjungi makam kekasih Allah.
3. Masjid Agung Darussalam
Masjid Agung Darussalam merupakan masjid terbesar di Kota Palu, sebelum masjid itu akhirnya menjadi rusak akibat gempa berkekuatan 7,4 skala richter, yang juga menimbulkan tsunami dan likuifaksi pada 28 September 2018 silam.
Pasca musibah itu, masjid agung berdiri dalam rupa masjid darurat, menunggu sampai dibangun kembali seperti sediakala. Pernah diadakan sayembara desain gambar untuk pendirian kembali masjid ini. 3 gambar keluar sebagai pemenang, dan rencananya akan dipilih salah satunya. Namun sampai sekarang pembangunan masjid belum juga terealisasi.