Mohon tunggu...
Saeful Ihsan
Saeful Ihsan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Pendidikan Islam, Magister Pendidikan

Seseorang yang hobi membaca dan menulis resensi buku.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pernyataan DPR Soal Kebakaran Kilang Pertamina Dilihat dari Kacamata Comte

6 April 2023   00:03 Diperbarui: 6 April 2023   00:06 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada kasus terbakarnya kilang minyak Dumai milik PT. Pertamina, mestinya para anggota DPR komisi VII di atas melihatnya menurut cara pandang masyarakat modern, yakni berpikir secara ilmiah.

Kebakaran, atau ledakan itu bisa jadi, misalnya, dipicu oleh usia kilang yang sudah tua, sudah pada berkarat dan lapuk. Soalnya kilang minyak Dumai itu dibangun sudah sejak 1971, yaitu pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Mengapa sering terjadi kebakaran kilang minyak milik PT Pertamina? Seperti baru sebulan yang lalu, depo Plumpang juga terbakar menewaskan 25 orang. RDP nya bersama komisi VII DPR juga belum cukup sebulan.

Penyebab kebakaran depo Plumpang itu segera diketahui melalui pernyataan Dirut PT Pertamina, Nicke Widyawati. Yaitu ada pipa inlet berdiameter 16 inci sebagai penyalur BBM dari kilang ke depo, terbakar.

Bedanya, pada kasus kebakaran kilang Dumai, penyebabnya belum diketahui. Kepolisian masih sedang mendalaminya, dengan memeriksa beberapa orang karyawan beserta petinggi-petingginya.

Artinya, ada penyebab teknis dan bukan karena kurang doa atau amal. Jika anggapannya adalah kurang doa dan amal, tentu ini tidak realistis.

Sebab tidak sedikit juga orang-orang yang tidak berdoa, misalnya orang-orang ateis, yang hidupnya beruntung, dan kaya. Malah yang rajin ibadah, ada juga yang sering apes, dan hidup miskin.

Tetapi kalau dicermati baik-baik pernyataan tiga anggota DPR tadi, masalahnya bukan pada apakah cara berpikir mereka khas zaman teologis atau tidak. Tetapi istilah kurang amal dan kurang doa itu sendiri, semata dimaksudkan satire, sindiran.

Apalagi dari pernyataan Ramson Siagian yang sempat kedengaran menyebut "Pak Thohir", yang bisa kita duga yang dimaksud adalah Erick Thohir, mentri BUMN.

Sepertinya, keluarnya satire itu dimaksudkan untuk mengorek-ngorek sesuatu yang tersembunyi dibalik berubahnya kebijakan Dirut PT. Pertamina, yang semula mudah dimintai bantuan, kini tidak lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun