Dibukanya lowongan kerja (loker) merupakan angin segar bagi para pencari kerja untuk segera mengakhiri masa penganggurannya. Apalagi loker itu milik BUMN, sudah pasti memiliki banyak peminat.
Bukan hanya soal nominal gaji, berkarir di BUMN juga menjanjikan masa depan yang cerah. Anda bisa menikmati jaminan dana pensiun di hari tua.
Pelbagai cara dilakukan sebagai upaya untuk menembus loker BUMN ini. Mulai dari menyiapkan dokumen-dokumen lamaran pekerjaan pada umumnya, juga peningkatan skill di bidangnya dan itu dibuktikan dengan adanya sertifikat peningkatan skill tersebut.
Terlepas dari segala persiapan, terkadang ada rumor yang bisa membuat khawatir para pelamar loker BUMN, yaitu adanya faktor "orang dalam" di dalam perusahaan milik BUMN.Â
Artinya, kalau rumor ini benar, maka mereka yang punya kualifikasi dan kompetensi di bidang yang sesuai permintaan penyedia loker, namun tak punya koneksi dari dalam, maka mereka tidak akan pernah bisa masuk di dalam perusahaan BUMN tersebut.
Tetapi sebaiknya rumor itu diabaikan saja, pelamar kerja hanya perlu menyiapkan diri dengan segala kelengkapan dokumen yang dimilikinya. Lalu berpikir positif, berprasangka baik atas kehendak Yang Maha Kuasa.
Pastikan bahwa item-item berkas yang sudah disiapkan sudah sesuai dengan persyaratan yang diminta oleh penyedia loker. Jika sudah dipenuhi, maka pihak penyedia loker akan memanggil pelamar untuk diwawancarai.Â
Selanjutnya mungkin ada beberapa perusahaan yang mempersyaratkan tes. Namun syarat ini bukanlah masalah bagi mereka yang memiliki kecakapan di bidangnya. Yang agak berat, jika diterima ke tahap selanjutnya, yakni wawancara.
Nah, pada saat wawancara inilah, pelamar dituntut agar meyakinkan pihak penyedia loker bahwa pelamar layak bekerja di perusahaan mereka. Tentu melalui jawaban-jawaban yang tepat dan menarik, serta bahasa tubuh yang menyatakan kesiapan.
Untuk menembus sesi wawancara tersebut supaya dapat diterima bekerja pada perusahaan penyedia loker--terutama loker BUMN--diperlukan trik-trik khusus. Misalnya kata-kata yang perlu disiapkan agar pewawancara yakin, bahwa si pelamar inilah orang yang sedang mereka cari.