Mohon tunggu...
Saeful Ihsan
Saeful Ihsan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Pendidikan Islam, Magister Pendidikan

Seseorang yang hobi membaca dan menulis resensi buku.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Tips Menembus Loker BUMN ala Erick Thohir

5 April 2023   14:34 Diperbarui: 5 April 2023   14:57 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: cnnindonesia.com

Dibukanya lowongan kerja (loker) merupakan angin segar bagi para pencari kerja untuk segera mengakhiri masa penganggurannya. Apalagi loker itu milik BUMN, sudah pasti memiliki banyak peminat.

Bukan hanya soal nominal gaji, berkarir di BUMN juga menjanjikan masa depan yang cerah. Anda bisa menikmati jaminan dana pensiun di hari tua.

Pelbagai cara dilakukan sebagai upaya untuk menembus loker BUMN ini. Mulai dari menyiapkan dokumen-dokumen lamaran pekerjaan pada umumnya, juga peningkatan skill di bidangnya dan itu dibuktikan dengan adanya sertifikat peningkatan skill tersebut.

Terlepas dari segala persiapan, terkadang ada rumor yang bisa membuat khawatir para pelamar loker BUMN, yaitu adanya faktor "orang dalam" di dalam perusahaan milik BUMN. 

Artinya, kalau rumor ini benar, maka mereka yang punya kualifikasi dan kompetensi di bidang yang sesuai permintaan penyedia loker, namun tak punya koneksi dari dalam, maka mereka tidak akan pernah bisa masuk di dalam perusahaan BUMN tersebut.

Tetapi sebaiknya rumor itu diabaikan saja, pelamar kerja hanya perlu menyiapkan diri dengan segala kelengkapan dokumen yang dimilikinya. Lalu berpikir positif, berprasangka baik atas kehendak Yang Maha Kuasa.

Pastikan bahwa item-item berkas yang sudah disiapkan sudah sesuai dengan persyaratan yang diminta oleh penyedia loker. Jika sudah dipenuhi, maka pihak penyedia loker akan memanggil pelamar untuk diwawancarai. 

Selanjutnya mungkin ada beberapa perusahaan yang mempersyaratkan tes. Namun syarat ini bukanlah masalah bagi mereka yang memiliki kecakapan di bidangnya. Yang agak berat, jika diterima ke tahap selanjutnya, yakni wawancara.

Nah, pada saat wawancara inilah, pelamar dituntut agar meyakinkan pihak penyedia loker bahwa pelamar layak bekerja di perusahaan mereka. Tentu melalui jawaban-jawaban yang tepat dan menarik, serta bahasa tubuh yang menyatakan kesiapan.

Untuk menembus sesi wawancara tersebut supaya dapat diterima bekerja pada perusahaan penyedia loker--terutama loker BUMN--diperlukan trik-trik khusus. Misalnya kata-kata yang perlu disiapkan agar pewawancara yakin, bahwa si pelamar inilah orang yang sedang mereka cari.

Mentri BUMN Erick Thohir memberikan tips bagaimana bisa menembus loker BUMN, utamanya jika pelamar sudah sampai pada tahap wawancara:

"Di akhir wawancara itu biasanya mereka bilang, 'apakah ada yang ingin kamu tanyakan?' coba kamu tanya, 'Kalau saya mendapat kesempatan untuk bergabung di sini, apa saja yang perlu saya lakukan supaya perusahaan merasa kalau mempekerjakan saya adalah keputusan yang terbaik?'"

Tips itu disampaikan lewat akun Instagram nya, @erickthohir, dalam sebuah video reels. 

Keuntungan yang bisa didapatkan oleh pelamar loker, utamanya loker BUMN, dari tips tersebut bukan hanya berupa pengetahuan akan jenis keterampilan (skill) yang perlu diasah.

Tetapi juga bagi yang mewawancara, sebagai pihak penyedia loker, akan memvisualisasikan bagaimana nanti si pelamar jika sudah bekerja di perusahaan mereka.

Karena dengan pertanyaan seperti yang disebutkan oleh Erick Thohir di atas, pelamar sesungguhnya telah menunjukkan bahwa dirinya adalah opsi yang terbaik bagi perusahaan.

Tips ini bisa dicoba bagi siapa saja yang berencana bakal melamar kerja di perusahaan-perusahaan BUMN. Semoga sukses diterima bekerja sesuai dengan posisi yang diinginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun