Hipnagogik, atau kesadaran ambang--dalam gambaran sederhana Jean Paul Sartre--adalah kondisi kesadaran menjelang tidur--atau sesaat setelah bangun dari tidur. Di mana jiwa belum dapat sepenuhnya stabil dalam merespons realitas. Kepala masih sulit mengenali kondisi sekeliling, antara sadar dan bawa sadar; yang nyata dan yang imajinasi. Jika seseorang diajak berbicara, misalnya harus segera menjawab ketika ditanya dalam keadaan hipnagogis ini, maka cenderung meluap-luap, atau biasanya tidak begitu merespons sebab sensor pikirannya kurang fokus.
Mungkin begitulah kesadaran umum manusia-manusia terdahulu, yang digambarkan Jonathan Black dalam bukunya "Sejarah Dunia yang Disembunyikan" (judul aslinya adalah "The Secret History of The World"). Buku itu bukan mengisahkan antara siapa yang menyembunyikan dan apa yang disembunyikan dalam sejarah, dalam sebuah motif tertentu, misalnya motif politik yang kerapkali mengorbankan kebenaran dalam jalan sejarah.
Melainkan ini tentang suatu rahasia, misteri, sebuah teka-teki yang harus dipecahkan serupa kepingan puzzle yang perlu dipasang sedikit demi sedikit. Sejarah ini pun bukan sejarah umat manusia, atau agama tertentu, atau bangsa tertentu, melainkan ini adalah sejarah alam semesta, awal mula kejadian hingga kini.
Jika sejarah juga adalah versi-versi, maka ini adalah versi ketiga dari dua sebelumnya yang selama ini kita kenal, yaitu agama dan sains. Versi sains mementingkan kisah jagat raya yang murni mekanis. Lebih indah mengisahkan bagaimana batu-batu angkasa bergerak menurut hukumnya sendiri lalu mendorong keberlangsungan kehidupan di bumi. Kehidupan pun berjalan dengan hukum yang sama; berjalan secara masuk akal dan bisa diperhitungkan. Gejala-gejala yang ada memiliki sistem penjelas berdasarkan kausalitas (hukum sebab akibat).
Versi agama memandang bahwa alam semesta yang dinarasikan oleh sains hanya memenuhi satu dimensi sejarah. Sedang dimensi lainnya adalah apa yang disebut dengan dunia gaib, dunia yang tak kasat mata cenderung diabaikan. Akal dan indra manusia biasa tidak dapat menjangkaunya. Informasi akan adanya alam atau dunia gaib itu berasal dari manusia yang bergelar Nabi. Kelak, informasi itu dimaktubkan ke dalam kitab suci, untuk diketahui oleh manusia secara umum.
Versi ketiga dielaborasi oleh Jonathan Black adalah sejarah dalam pandangan perkumpulan-perkumpulan rahasia, yang mengajarkan kearifan kuno, sebuah dunia yang sarat akan mitologi. Kita sebut saja dua asal yang masyhur mengenai mitologi itu, yakni Yunani dan Mesir kuno. Apa yang menjadi kekhasan versi ini? Yaitu menyajikan bukti-bukti yang tidak terungkap dalam dua versi sebelumnya. Seakan ini adalah versi yang lengkap, sehingga ketika versi ini dibuka ke hadapan umum, tampak teka-teki yang tak terjawab dalam dua versi sebelumnya akan terkuak.
Mengapa sejarah versi ketiga ini tersembunyi, dan tampaknya akan selalu tersembunyi? Sebab menyimpan bagian-bagian yang dimusuhi agama dan sains sekaligus. Sains memusuhinya karena menyajikan cerita-cerita tak masuk akal, dongeng, tahayul, serta banyak mengandung mitos-mitos. Sedang agama memusuhinya karena person-person negatif seperti setan, iblis, serta makhluk dikutuk diberi tempat, semua dianggap sebagai bagian dari bangunan dunia yang ada.
Maka pengungkapan ini sangat mahal, punya tebusan, tidak sembarang bisa diakses oleh umum yang sudah terlanjur memilih antara dua versi legal sebelumnya. Ajaran ini sudah terlanjur dimusuhi. Belum lagi kelompok-kelompok yang terkait dunia kuno ini, seperti Rosikrusian, terutama sekali Freemasonry yang dipandang tidak lagi hanya menyesatkan secara spiritual, tetapi juga sudah dipandang akan membentuk tatanan dunia sendiri, mengancam eksistensi kelompok-kelompok beriman.
Adapun harga yang harus dibayar dalam pengungkapan ini--di mana sejarah hanya diajarkan dalam sekolah-sekolah rahasia dan pengumuman ajaran hanya akan mengancam eksistensi kelompok--adalah nyawa. Jonathan mengisahkan ada beberapa anggota yang nyawanya berakhir tragis akibat mencoba menceritakan ajaran ini ke publik. Seolah setiap anggota klub sekolah rahasia dikuntit oleh kekuatan tersembunyi (biasanya sesosok berjubah putih), yang suatu saat siap mencabut nyawa mereka apabila lalai dalam menjaga ajaran rahasia.
Maka tak heran jika isi buku Jonathan ini tidak dilengkapi dengan catatan kaki yang menyatakan sumber suatu tulisan. Setiap materi diuraikan begitu saja tanpa bisa dikonfirmasi validitasnya oleh pembaca. Maka buku ini tidak bisa disebut memenuhi standar ilmiah, meskipun dalam sampul buku diklaim bahwa di dalam buku ini "senilai seluruh perpustakaan dalam satu buku".