Mohon tunggu...
Saeful Bakhri
Saeful Bakhri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan Investasi Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Relevansi Pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam Menghadapi Pendidikan Saat Ini

28 Maret 2023   15:57 Diperbarui: 29 Maret 2023   10:35 1219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan di Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai tantangan, seperti ketimpangan akses pendidikan, kualitas pendidikan yang rendah, serta kesenjangan antara kurikulum dan kebutuhan dunia kerja. Namun, pemikiran Ki Hajar Dewantara tetap relevan dalam mengatasi tantangan-tantangan tersebut.

Ki Hajar Dewantara adalah seorang tokoh pendidikan Indonesia yang sangat dihormati karena pemikirannya yang inovatif dan progresif. Pemikiran-pemikirannya yang revolusioner di bidang pendidikan telah menjadi landasan penting bagi pendidikan di Indonesia dan bahkan di luar negeri. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan pendidikan saat ini.

Salah satu pemikiran Ki Hajar Dewantara yang sangat relevan dengan pendidikan saat ini adalah konsep "Ing Ngarso Sung Tuladho, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani". Konsep ini merupakan pedoman dalam pendidikan yang memandang guru sebagai panutan dan teladan bagi muridnya, di mana guru harus memperlihatkan cara hidup yang baik dan menjadi contoh yang baik bagi muridnya. Pemikiran ini sangat penting, terutama di era digital saat ini, di mana pengaruh guru masih sangat besar terhadap kehidupan dan karakter murid.

Selain itu, pemikiran Ki Hajar Dewantara yang mengedepankan pendidikan sebagai sarana untuk membebaskan manusia dari belenggu kemiskinan dan ketidakadilan sangat relevan dengan kondisi pendidikan saat ini. Pendidikan harus dilihat sebagai sarana untuk memperkuat kemampuan dan memberdayakan individu sehingga mereka dapat mengambil peran aktif dalam masyarakat dan menciptakan perubahan yang positif.

Konsep "Satu Atap Dua Dunia" juga merupakan konsep yang sangat relevan dengan pendidikan saat ini. Konsep ini menunjukkan bahwa pendidikan formal dan non-formal harus diintegrasikan agar mampu membentuk karakter dan mempersiapkan individu untuk beradaptasi dengan dunia yang semakin kompleks. Dalam era digital dan globalisasi seperti saat ini, pendidikan formal dan non-formal sangat penting untuk mempersiapkan individu agar mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

Selain itu, Ki Hajar Dewantara juga memandang bahwa pendidikan harus membentuk karakter yang kuat dan memiliki nilai-nilai moral yang tinggi. Di era digital seperti saat ini, nilai-nilai moral dan karakter sangat penting dalam membentuk individu yang bertanggung jawab, memiliki integritas, dan mampu berpikir kritis. Oleh karena itu, pendidikan harus memperkuat nilai-nilai moral dan karakter, terutama dalam hal toleransi, keberagaman, dan kemampuan untuk berpikir kritis dan mandiri.

Dalam kesimpulan, pemikiran Ki Hajar Dewantara sangat relevan dengan pendidikan saat ini karena pemikirannya yang progresif, inovatif, dan visioner. Konsep-konsepnya tentang guru sebagai panutan, pendidikan untuk membebaskan manusia dari kemiskinan dan ketidakadilan, integrasi pendidikan formal dan non-formal, dan pembentukan karakter yang kuat sangat penting dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital dan globalisasi saat ini. Oleh karena itu, pemikiran Ki Hajar Dewantara harus terus diapresiasi dan diimplementasikan dalam praktik pendidikan kita hari ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun