Mohon tunggu...
Saefudin Sani
Saefudin Sani Mohon Tunggu... Buruh - Swasta

Orang Biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Jangan GR dulu!

15 Maret 2014   18:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:54 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namanya cinta kalau sudah datang memang susah untuk dibendung. Bak banjir bandang, maka ia akan meluncur dengan deras pada tempat-tempat yang dilaluinya. Apalagi jika laju geraknya dipersempit, bisa dipastikan banjir bandang ini akan naik ke tempat-tempat yang lebih tinggi. selanjutnya akan dihantamnya semua yang jadi penghalang bagi laju air bah tersebut. Bila sudah begitu, kerusakanlah yang didapatkan dan jatuhnya korban pun menjadi sesuatu yang tidak dapat terhindarkan.

Rupa-rupanya hal yang serupa dengan banjir bandang itu terbaca dengan baik pula oleh Megawati Soekarno Putri, sang Ketum PDI Perjuangan. Terlanjur jatuh cintanya publik terhadap sosok Jokowi, sang mantan Walikota Solo yang saat ini menjabat sebagai Gubernur DKI yang nota bene adalah kader PDI Perjuangan, tentunya tidak bisa dipandang sebelah mata. Diibaratkan sebagai seorang Ibu, maka melalui proses panjang berikut pertimbangan yang matang pada akhirnya Megawati merestui Jokowi untuk menerima cinta publik kepadanya.

Sebenarnya rambu-rambu restu dari sang Ketua Umum untuk pencapresan Jokowi sudah terlihat meski masih tersamar. Kebersamaan dan keakraban keduanya dalam beberapa kegiatan dapat pula ditafsirkan sebagai sinyal dukungan Mega untuk Jokowi. Dan yang terakhir tentang kepergian mereka untuk berziarah ke makam Bung Karno. Ini adalah pertanda lebih jelas bahwa lampu hijau dimungkinkan akan segera dinyalakan.

Dan teka-teki itupun akhirnya terjawab dengan gamblang. Pada Jumat sore, 14 Maret 2014, di Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, melalui Surat Perintah Harian yang ditanda tangani oleh Megawati Soekarno Putri selaku Ketua Umum PDI P, yang kemudian dibacakan oleh Puan Maharani, Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP, menyatakan bahwa secara resmi PDI P mengukuhkan Joko Widodo untuk maju sebagai Capres dari PDI Perjuangan pada Pilpres 2014 mendatang.

Di sinilah kebesaran hati Megawati diuji. Ia telah memberi jalan pada yang muda supaya mau maju dengan mengorbankan ambisi pribadi untuk mengajukan dirinya sendiri ketika Pilpres nanti. hal tersebut tentu bukan pilihan ringan. Mengurungkan keinginan di saat yang lainnya tak ada yang bisa untuk menentang tentulah membutuhkan pengorbanan besar. Dan terbukti, Mega lulus dalam ujian ini.

Tapi, inilah pilihan yang paling rasional sebenarnya. Mengajukan diri sementara ada kader lain yang sedang bersinar sama saja dengan memasukkan bola ke dalam gawangnya sendiri. Bukan kemenangan yang diraih, melainkan sesuatu yang menyakitkanlah yang akan didapatkan. Kalau sudah begitu, alih-alih menang di satu putaran, bisa masuk ke putaran kedua saja sudah merupakan keberuntungan.

Dan terhadap Jokowi, jangan GR dulu. Tetaplah rendah hati. Hindari prilaku besar kepala. Jangan menganggap bahwa kemenangan sudah dipastikan ada dalam genggaman. Ini baru awal. Masih perlu kerja keras dan banyak hal yang masih butuh pembuktian. Jalan pun teramat licin, berliku, terjal, dan panjang.

Maka dari itu Jokowi: Waspadalah ..... Waspadalah .....

* * * * * *

GR artinya Gede Rasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun