Petani saat ini dihadapkan pada permasalahan krusial terutama petani komoditas perkebunan karet dan kelapa sawit. Petani karet di Sumatera sebelumnya (2012) hidup berkecukupan, bahkan bisa menunaikan ibadah haji, saat harga karet masih tinggi pada 2012 lalu, dimana harga karet di tingkat petani bisa mencapai Rp 25.000/kg.Â
Namun saat ini harga karet anjlok sampai Rp 3.000/kg. Kehidupan petani karet pun sangat memprihatinkan. Sekarang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja, petani karet sudah kesulitan. Harga beras cenderung naik, sementara harga karet sebaliknya merosot.Â
Saat ini untuk menjual 1 kg karet cuma bisa beli 1/4 kg beras. Harga karet Rp 3.000/kg di petani, harga beras Rp 12.000/kg.Hal ini jika terus berlanjut akan sangat merugikan petani, untuk itu harus ada upaya, pemerintah segera turun tangan mengangkat kembali harga karet di tingkat petani. Caranya dengan mendorong industri pengolahan karet di dalam negeri.
 Saat ini, sebagian besar karet diekspor dalam bentuk mentah, akan lebih baik jika karet diolah dulu di dalam negeri baru diekspor, harganya akan lebih tinggi dan lebih stabil di pasaran dunia. Industri pengolahan karet di dalam negeri harus ditingkatkan, sebagaimana di Thailand. Ini yang seharusnya ditangani dan dikelola pemerintah serius.
Penyebab Turunya Harga Karet
Beberapa penyebab jatuhnya harga karet dunia karena penurunan harga minyak dunia, karena karet sintentis menggunakan bahan baku minyak (dari US$ 100 per barel sekarang US$ 60 per barel). Penyebab kedua jatuhnya harga karet dunia adalah melimpahnya pasokan karet mentah, sehingga kompetisi menjadi berkurang. Penyebab ketiga Perlambatan ekonomi dunia dan keempat kualitas karet kita yang kalah saing dengan karet negara lain ataupun yang lainnya.
Solusi Kongkrit Akibat Turunya Harga Karet
Menyikapi hal di atas sebaiknya pemerintah pusat segera membuat sebuah regulasi khusus tentang hilirasi karet maupun mendorong swasta untuk melirik industri berbahan dasar karet seperti ban, sepatu, ataupun yang lainnya. Kita tidak lagi menjual karet alam namun kita menjual ke pasar dunia produk olahan karet. Dengan adanya langkah ini maka nilai jual produk kita akan semakin kuat dan petani kita akan diselamatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H