Mohon tunggu...
Mr Sae
Mr Sae Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti

Pemerhati sosial dan kebijakan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kerugian dan Arah Politik Trump

8 Desember 2017   14:17 Diperbarui: 8 Desember 2017   16:46 1509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerugian dan Arah Politik Trump

Situasi dunia mulai memanas kembali hingga menyulut ke berbagai belahan dunia setelah pernyataan politik Trump bahwa AlQuds Yerusalem sebagai ibu kota Israel, tidak hanya itu Trump juga berkeinginan untuk memindahkan kedutaan Amerika ke Yerusalem dan mendapat protes keras berbagai pihak terutama Hizbullah karena rencana itu telah melanggar hukum internasional. 

Pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat secara tidak langsung mengakui kalau Yerusalem adalah ibu kota Israel. Padahal, sampai saat ini Yerusalem khususnya, Jerusalem Timur masih di bawah perlindungan Hukum Internasional dan bukan bagian dari Israel. 

Trump dengan politik luar negerinya telah menyulut dan menyatakan peperangan terbuka terutama antara muslim Palestinan dan Israel sebagai penindas dan perebut wilayah geografis Palestina selama berpuluh-puluh tahun. Banyak pihak mengecam dan mempertayakan, apakah sebenarnya motif dari Trump atas politik luar negerinya? atau dengan pertanyaan lainnya, apakah yang dikerjakan USA saat ini terhadap perdamaian dunia?padahal masalah yang sesungguhnya saat ini di Palestina adalah menciptakan perdamaian dan pengakuan dunia terutama PBB terhadap negara Palestina bukan sebaliknya menciptakan masalah baru di Palestina.

Jika Trump keras kepala atas kebijakan tersebut, maka babak baru kecamuk dunia akan menggelinding kembali, yaitu akan terjadi benturan keras idiologi, politik, ekonomi, bahkan instabilitas diberbagai negara hingga menimbulkan imperium dan ketidakseimbangan baru tatatanan dunia. politik USA melalui Trump tidak sesuai kehendak resulusi Palestina kontra Isreal yaitu menciptakan perdamaiauntuk dan memberikan nafas luas Palestina sebagai negara berdaulat sebagaimana negara-negara lain. Ada beberapa kerugian besar yang akan terjadi jika kebijakan Trump tersebut menjadi kenyataan di Palestina:

Pertama, USA dan Trump akan mendapatkan perlawanan besar dari ummat Islam seluruh dunia karena Israel telah menjarah dan mencengkeram Al Aqsa sebagai tanah suci ummat Islam dan kiblat pertamanya dan jika hal ini akan membangkitkan semangat perjuangan ummat Islam dunia termasuk negara-negara yang ada di timur tengah. Situasi ini menjadi legimitasi ummat Islam dunia untuk melalukan berbagai aksi terutama melawan kebijakan tersebut tentu akan menganggu kepentingan bisnis dan politik global. USA dan Trump akan menjadi musuh bersama atas sikapnya yang akan berujung pada konflik horizontal baru.

Kedua, negara Palestina dan seluruh kekuatanya akan melakukan perlawanan kuat dan akan lebih dasyat dibandingkan perlawanan-perlawanan sebelumnya demi mempertahankan tanah airnya. Tidak hanya itu, penduduk Palestina akan terpompa semangat perlawananya karena mendapat dukungan besar dari masyarakat dunia untuk mempertahankan Al Aqsa sebagai tanah waqaf ummat Islam dunia.

Ketiga, negara negara timur tengah melalui OKI dan dalam kepemimpinan Turkey melalaui erdogan telah menyatakan resmi pada forum resmi untuk melakukan perlawanan atas rencana Trump tersebut. Perlawanan dan penentangan tersebut tidak hanya secacara pemutusan hubungan didlopmasi namun juga pembelaan terhadap penguasaan Isreal terhadap Al Aqsa, bahkan akan sampai pada puncak perlawanan sesungguhnya. Suasana dunia dan timur tengah akan semakin tidak stabil jika hal ini terjadi dan momentum ini menjadi sarana seluruh keuatan muslim dunia untuk merapat dan membangun perlawanan.

Kredibilitas USA, PBB dan lembaga-lembaga perdamaian dunia serta HAM bahkan kepala-kepala negara dunia terutama akan dipertanyakan dan dipertaruhkan jika upaya Trump tersebut berjalan mulus. Hal tersebut sebagai bentuk justifikasi/pembenaran terhadap politik  Amerika atas lobi-lobi Yahudi sebagai pengacau dunia. Dipastikan korban akan semakin banyak berjatuhan jika pada akhirnya terjadi pertarungan darat antara kekuatan senjata modern Israel dan warga Pelestina.

Dunia menanti sikap kepala-kepala negara atas inisiator PBB atas kebijakan Trump tersebut. Jika rencana Trump mulus tanpa hambatan berarti legalitas telah diberikan dunia namun jika ada perlawanan dan rencana Trump berhenti itulah awal kekalahan dan akrobat gila Trump. Kita berharap timur tengah damai dan USA, dan PBB mampu menciptakan kedaulatan bagi Palestina dan tercipta perdamaian dunia, atau sebaliknya dunia akan memanas kembali hingga instabilitas dunia terwujud akibat kebijakan Trump.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun