3. Dapat menghasilkan O2 dan meningkatkan kualitas lingkungan kota,
4. Meningkatkan Estetika kota,
5. Mengurangi biaya dengan penghematan biaya transportasi dan pengemasan,
6. Bahan pangan lebih segar pada saat sampai ke konsumen yang merupakan orang kota,
7.Menjadi penghasilan tambahan penduduk kota.
Model- model Urban Farming
1. Memanfaatkan lahan tidur dan lahan kritis
2. Memanfaatkan Ruang Terbuka Hijau (Privat dan Publik,
3. Mengoptimalkan kebun sekitar rumah,
4. Menggunakan ruang (verticultur).
Kesadaran mengenai degradasi lingkungan di dalam perkotaan akibat relokasi sumber daya untuk melayani populasi perkotaan telah menjadikan insiprasi untuk berbagai skema pertanian urban di negara maju dan negara berkembang dan mendatangkan berbagai bentuk pertanian perkotaan, dari model sejarah seperti Machu Picchu hingga pertanian di kota modern. Ada perubahan proporsi urban rural di Jawa, fakta menunjukkan 20 tahun yang lalu, Pulau Jawa 70% pedesaan 30% kota, sedangkan saat ini 60% kota dan 40 % pedesaan. Percepatan pertumbuhan yang sangat luar biasa, sehingga konversi dari lahan pertanian ke non pertanian terlalu cepat. Dengan makin tumbuh dan bergesernya rural menjadi urban yang modern , tentu hal ini cukup”menganggu” bagi ketahanan pangan di masa depan.