Mohon tunggu...
Nicolas Saduddin
Nicolas Saduddin Mohon Tunggu... -

kieu we ning

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Makin Gak Yakin Menang

9 Juni 2014   22:23 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:30 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah pernah menonton film Panic Room? Itu tuh film nya Jodie Foster yang bercerita tentang kepanikan seorang wanita yang terjebak di dalam sebuah ruangan, sampai-sampai wanita itu melakukan segala cara agar bisa keluar dari ruangan tersebut. Itu juga katanya sih. Saya sendiri belum pernah nonton… hehe.

Tapi memang orang yang panik biasanya akan melakukan segala tindakan untuk mengatasi kepanikannya. Tindakan yang tidak terkontrol, tindakan yang tidak biasanya dia lakukan, atau bisa sampai tindakan yang menghalalkan segala cara.

Jokowi panik

Kepanikan yang sama nampaknya tengah melanda capres “simbol keseimbangan,” Jokowi. Kepanikan yang disebabkan oleh kenyataan pahit yang harus diterima Jokowi, yaitu elektabilitas dirinya yang dulu sangat tinggi sekarang semakin menurun, semakin didekati dan bahkan mungkin sekali dilewati oleh saingannya, Prabowo. Soal itu, silakan cekidot di http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/06/08/fsi-tingkat-elektabilitas-kepemimpinan-prabowo-hatta-ungguli-jokowi-jk.

Kepanikan Jokowi terlihat jelas dari perilakunya akhir-akhir ini. Jokowi yang dulu terkenal sederhana dan santun (katanya), sekarang secara terang-terangan mengejek status Prabowo yang tidak mempunyai istri. Cek http://www.youtube.com/watch?v=Dv9fVJhHboQ. Hal ini semakin menguatkan anggapan bahwa kesederhanaan dan kesantunan Jokowi selama ini hanyalah pencitraan.

Tindakan panik Jokowi lainnya juga terlihat dari pembagian foto dirinya sedang naik haji dan umroh kepada masyarakat. Cek http://wartaharian.co/berita/nasional/politik/8985-jokowi-blusukan-di-bogor-bagikan-foto-saat-naik-haji.html .

Menurut kabar yang berseliweran, pembagian foto ini untuk meyakinkan masyarakat akan keislaman Jokowi. Padahal kata Anies Baswedan, Jokowi itu ketika menjadi imam bagus sekali, doa iftitah-nya pun jelas terdengar. Dari situ saja masyarakat sudah yakin terhadap Jokowi, yakin ngaco-nya. Lha wong doa iftitah itu di baca sirr, kok bisa jelas terdengar. Iitu Anies naruh kupingnya di mana? Di ketiak Jokowi kali, ya? hehe…

Lagipula, kalau Jokowi yakin bahwa dirinya muslim, pernah haji, ya sudah santai saja, kan? Gak usah panik gitu!

Jokowi tidak yakin menang

Secara keseluruhan, dari awal pencalonannya, Jokowi memang sepertinya tidak yakin menang. Satu bukti kuatnya adalah Jokowi tidak berani mengundurkan diri dari jabatannya sebagai gubernur DKI. Jokowi hanya mengajukan cuti, dengan harapan jika dia kalah nanti, ia akan menjabat gubernur lagi di DKI.

Saya tak berani membayangkan jika itu terjadi. Soalnya, masyarakat DKI sudah terlanjur kecewa dengan “pengkhianatan” Jokowi. Mau bukti, lihat saja hasil survei Jokowi selalu kalah oleh Prabowo di Jakarta. Sebenarnya juga ini ukuran jelas untuk menjawab pertanyaan apakah Jokowi berhasil di DKI. Jelas dengan menurunnya popularitas Jokowi di DKI, berarti Jokowi gagal sebagai gubernur Jakarta.

Akhir kata, untuk Bapak Jokowi sang capres “simbol keseimbangan,” rasa percaya diri itu penting dan hanya orang tidak percaya diri saja yang menyerang lawan dengan hal-hal yang sifatnya pribadi. Selamat berpanik-panik ria ya, Pak! Ati-atilho makin disusul popularitasnya tuh! Hehe…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun