Namun jika kita melihat dampak yang terjadi karena bahasa tersebut. Sebenarnya berdampak positif apabila hanya digunakan sebagai bahasa pergaulan, atau digunakan untuk berkomunikasi dimedia-media seperti Twitter, Facebook, dan jejaring sosial lainnya karena kaum millenial dapat menjadi kreatif  dan memperkaya bahasa baru di indonesia.
Tapi bahasa gaul tadi juga bisa berdampak negatif apabila generasi milenial lebih memilih mengutamakan menggunakan bahasa gaul dari pada bahasa yang sudah ada menurut kaidah kebahasaan bahasa indonesia yang benar. Sehingga jika kita sering memakai bahasa yang tidak sesuai dengan kaidah kebahasan yang baik dan benar maka bahasa tersebut malah akan merusak tatanan bahasa indonesia.
Jadi sebagai generasi yang baik tentunya kita harus mencintai bahasa kita sendiri agar bahasa indonesia tidak luntur .
Penulis : Sadriyah Nurfadilah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H