Singkat crita aku mengenal teman, dia s2 sangat baik sering mengalah denganku yang memiliki sifat yang masih "belum dewasa" sejak awal mengenalnya aku merasakan kenyamanan tersendiri yang buatku ingin mengenalnya lebih...
Waktu kian bergulir, semua alur silih berganti... Ku jalani hariku bersama temanku itu serta lambat laun kami semakin akrab dan tiada kata canggung untuk saling berceloteh bercanda gurau saling curhat macam hal... Kami sering meluangkan waktu berjam-jam hanya untuk mengobrol disebuah cafe, resto, rumah makan tentunya tempat kuliner... Belum puas rasanya bila harus bertemu hanya dengan waktu durasi sebentar...
Topik pembahasan kami meluas ke segala arah dari abjad A-Z tertera didalam percakapan kami, saat di telpon juga sama... Hingga suatu ketika dia menyebutkan beberapa nama wanita yang dekat juga padanya bahkan menyatakan cinta padanya... Bahkan pernah dia mengatakan bahwa ia tengah menyukai salah satu temanku yang ternyata sesama s2 nya...
Ketika itu jua perih ku rasa dalam relung kalbuku... Ku coba tepis rasa yang telah lama ini , namun semakin ku tepis semakin ku hindari maka ku semakin tersiksa... Ku tiada berani ungkapkan 1 patah kata pun padanya tentang rasa yang ku rasakan ini... Namun rasa cemburu tanpa sebabku menuai perubahan sikapku padanya... Ku mulai sering terlihat cemburu, sedih, bicara ngelantur tidak jelas...
Rupanya , wanita yang disukai temanku bisa menangkap bahwa ku menyukai temanku itu... Kemudian wanita itu mengadukan hal itu pada temanku... Walhasil , temanku menanyakan hal itu padaku saat obrolan kami berdua...
Rasa malu bercampur aduk menjadi 1 kala itu , aku yang sedari dulu terkenal sebagai sosok wanita yang tidak mudah cinta lebih dahulu pada lawan jenis... Kini ku merasakan hal itu...
Hari kian berangsur-angsur berlalu... Rasa cemburu kian meluap tatkala temanku lebih mengkhawatirkan kesehatan wanita yang disukainya secara berlebihan , bahkan ia belum pernah sekhawatir itu padaku selama 16 bulan kami berteman akrab...
Aku sering menyindirnya lewat jejaring sosial milikku , bahkan saat kami tengah bercengkrama aku sama sekali tidak bisa menutup rasa cemburuku ini...
Apalagi wanita yang disukainya jauh derajatnya dariku...wanita itu s2, terkenal pintar, sesama golongan darah O dengan temanku , belum pernah mengenal pacaran sekalipun...
Namun , kini ku belum pernah lagi mendengarkan celoteh temanku tentang wanita yang disukainya , pernah ku bertanya akan perasaannya pada wanita tersebut dan ia mengatakan bahwa ia kini tidak tau perasaannya pada wanita itu... Entah itu hanya maksud agar aku tenang atau rasanya telah pudar... Aku tidak tau...
Ingin ku berhenti berharap padanya , karena perbedaan derajat akademik antara kami berdua ia juga tipe yang "selektif" dalam memilih segala halnya... Hingga ku hanya bisa diam seribu bahasa sembari menangis dalam hati ini...
Salahkah aku bila mengharapkannya menjadi jodohku?
Apa s2 juga harus mendapatkan s2 juga? Bila seperti itu adanya... Lantas semester 8 seperti aku bagaimana? Dia sosok lelaki yang sangat sabar dalam menghadapiku , entah dari segala bentuk polah tingkah lakuku yang sering buatnya jenuh bahkan kesal... Namun ia tidak pernah menunjukkan hal itu padaku namun aku sadar diri dan merubahnya... Apa yang harus ku perbuat? :'(
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H