-------
Ada-ada saja pembahasan yang tidak disangka-sangka oleh penikmat kopi pesel yang membuat saya terkadang tutup telinga, atau dengar namun abai, betapa tidak kita merasa pengen muntah plus pening tak karuan sampai urusan bantal tidur dan kapas nya juga di bahas. Jijik tau.
Dari saya sampai di caffe senior saya itu, hingga saya sudah dua kali pindah tempat duduk karena agak rada risih mendengarnya, masih saja dia ulang-ulang pembahasan gila yang bisa saja membuat dia kualat atas ucapannya.
Setelah saya ketahui dirinya adalah salah satu manusia yang foto nya bertebaran dimana-mana beberapa ratus jam lalu, saya agak santai menghadapinya. Xixixixi
"Alahai, Peterle, rupanya dia, yang nyaleg dari perau mu Putuk itu" Gumam ku sembari melempar pandangan ke luar jendela.
"Kan kamu tau aku kalah kan?" Tanya Peterle seolah bangga dirinya kalah pada kontes politik yang telah lewat.
"Kalau dilihat dari data yang kita terima dari tim, ya kita kalah" Jawab Terpuk, takut, karena dia tahu rekannya sudah rada kurang pas saat kalah, dia juga saksikan rekannya bicara sendiri dan senyum pada bangku kerjanya.
"Kok kamu kayak enggak yakin aku kalah si Terpuk" Kata Peterle meningkatkan nada suaranya.
"Iya bang, saya yakin kok" Jawab Terpuk ketakutan.
"Namun kamu tau, saya dilantik" Ungkapnya bangga.
Terpuk sudah tak nyaman ketika saya lihat dari jarak selang tiga meja, karena rekannya sudah mulai kambuh penyakit jiwanya.
"Saya di lantik mimpi saya semalam" Ungkap nya sembari tertawa terbahak-bahak, hingga menampakan anak tekak nya.
Setelah saya dengar ketawa dan ungkapannya saya pamit sama senior pemilik caffe, dan segera mencari tempat lain dengan harapan tidak menemukan manusia yang sama sakit jiwannya dengan yang tadi.
NB : Ini tidak serius kok, saran bagi tim dan rekan serta sahabat ku yang caleg, mulailah hari dengan senyuman, biar enggak apa kali lah.