Mohon tunggu...
SADRAKH
SADRAKH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Tanjung Pura

hobi bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Usia Lansia: Perjalanan Hidup Penuh Semangat Seorang Perkerja Warung Kremes solo

14 April 2024   00:59 Diperbarui: 14 April 2024   09:38 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah hiruk-pikuk kegiatan di sebuah warung makan Kremes Solo, terdapat sosok yang telah melalui perjalanan hidup yang penuh liku. Dialah Pak Saliman, seorang pria berusia 72 tahun yang tetap semangat bekerja meski usianya telah senja.


Pak Saliman memulai hari kerjanya di warung mulai dari pukul 12 siang hingga jam 3 sore, lalu melanjutkan aktivitasnya setelah shalat Isya. Sebelum menekuni dunia kuliner, Pak Saliman memiliki pengalaman bekerja di perusahaan asuransi dan menjadi supir angkutan. Namun, kini beliau memilih untuk berkerja di warung makan ini.

Meski pendapatannya berasal dari sumbangan sukarela orang baik, Pak Saliman tetap tegar dan bersemangat. Beliau tinggal sendiri di rusun, namun jika tidak enak badan, anak-anaknya selalu siap datang menjenguk dan membantu melengkapi kebutuhan beliau.

Pak Saliman adalah asli Pontianak dan telah menetap di rusun selama lebih dari 2 tahun. Beliau sering mendapat bantuan sembako berupa beras setiap dua bulan sekali. Meskipun tinggal dalam fasilitas sederhana dengan dua tempat tidur, meja, dan lemari, beliau tetap bersyukur atas apa yang dimilikinya.

Biaya rusun yang harus dibayarkan setiap bulannya mencapai 150 ribu rupiah, sementara untuk listrik, Pak Saliman biasanya membeli voucher sebesar 20 ribu yang cukup untuk lima hari, atau voucher sebesar 50 ribu yang bisa bertahan setengah bulan.

Untuk kebutuhan air minum, beliau mengandalkan galon yang dibeli untuk keperluan makan. Jika sakit, Pak Saliman memanfaatkan fasilitas BPJS di rumah sakit terdekat.

Selain bekerja di warung, Pak Saliman juga aktif dalam seni selama lebih dari 20 tahun, mulai dari tahun 1997 hingga 2017. Ia memiliki satu motor sebagai sarana transportasi pribadinya.

Meski anak-anaknya telah bekerja di sektor swasta dan telah berkeluarga, Pak Saliman tetap berjuang sendiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Beliau pernah bekerja di industri asuransi selama 14 tahun dan sebagai supir angkutan selama 10 tahun.

Kisah hidup Pak Saliman menginspirasi banyak orang bahwa semangat dan keteguhan hati adalah kunci untuk menghadapi segala rintangan dalam hidup. Meski terjal, beliau terus berusaha dengan penuh semangat dan kegigihan.

(Observasi dan wawancara mendalam dilakukan pada bulan Februari hingga Maret 2024)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun