Mohon tunggu...
Sadrah Tuahta Barus
Sadrah Tuahta Barus Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Teologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Asal dari Medan Sumatera Utara.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Meydi dan Hujannya"

22 Juli 2014   05:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:38 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dering alarm membuat aku terbangun dari tidur ku. Ku lihat jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Seperti biasa aku suka dengan pagi ini, pagi ini hujan, pagi yang menyenangkan buat ku, aku suka hujan dan suka segalanya tentang hujan. Pagi ini aku kuliah dan dipastikan akan padat sampe sore hari, seperti biasanya, aku berangkat ke kampus dengan teman ku, namanya natalia ya nama yang bagus cocok dengan parasnya yang cantik dan menawan hati para pria. ( hehehe)

Meeyyy, sapa natalia. “ ia nat ada apa?? Makan yuk, aku laper banget ni. Ya seperti biasanya juga aku harus menemani natalia untuk makan. Jam sudah menunjukkan pukul 13.00, itu menandakan aku harus balik ke kampus dan lanjut kuliah dengan dosen yang cukup membuat aku gila. Tapi, ada hal yang buat aku senang di mata kuliah ini, ya pasti karena ada sosok pria yang sudah lama aku jatuh hati padanya. J yayaya harus diakui aku telah jatuh hati dengannya sudah lama, tapi hal ini tak kuceritakan dengan natalia. Aku tipe orang tidak suka mengumbar rasa hati kepada orang lain sekalipun dengan teman dekat ku sekalipun.

Hari-hari telah berlalu tidak terasa satu semester akan berlalu, ya waktu seperti aku akan habiskan bersama natalia untuk menggarap tugas demi nilai baik.  Maklum kami ini di julukin cewek si kutu buku yang kerjaan nya hanya kuliah kos kuliah kos. J cerita aku akan dimulai dari liburan aku dan natalia ke luar kota dengan menghabiskan liburan disana.  Beberapa hari ini aku mulai jarang ketemu dengan natalia karena dia sering menggarap tugas kelompok dengan teman kelompoknya. Dan dari situlah aku melihat perubahan yang terlihat dari natalia dan aku anggap hanya sebuah perubahan yang biasa saja.

“Hii nat?? Sapa aku” hii juga mey.  kenapa lesu amat? Ga apa-apa mey aku lagi ga enak badan aja. Baru pertama kali ini aku lihat natalia seperti ini, dan seperti biasa juga aku menganggap itu hanya sakit biasa aja. Pagi ini aku pun berencana akan datang ke kost natalia yang ga jauh juga dari kost aku. Nat nat nat!!!! tapi aku rasa tidak ada pergerakan kalau natalia akan datang dan membuka pintu. Akhirnya aku memutuskan untuk masuk dan ternyata memang pintu ga dikunci, dan aku tidak melihat adanya natalia dan aku berfikir mungkin natalia mandi atau makan mencari sarapan pagi.

Tiba-tiba aku dikejutkan dengan sebuah nama yang ga asing aku dengar ya itu nama pria yang aku idamkan selama ini. Upsss aku lupa kenalkan namanya ya namanya atha, nama yang simple dan sederhana sama seperti orangnya yang sederhana dan smart. Otak dan pikiran mulai berputar dan berfikir keras, mengapa ada nama atha di dinding kamar natalia, perasaan, pikiran dan hati mulai bercampur aduk dan aku mulai berfikir yang aneh tentang ini semua? Apakah mereka menjalin sebuah hubungan?? Ahhhh pikiran tiba-tiba buyar ketika natalia datang dan menyadarkan aku dari lamunan ku. Ehhh mey kamu udah disini? Wahhh sorri aku tadi keluar cari makan sama temen kost aku. Hehehee ia nat ga apa-apa tumben kamu makan ga ngajak2 biasanya km kan ngajak aku? Heheee maaf mey aku lupa. Dan lagi-lagi itu aku anggap itu hal biasa.

Yaaahhh liburan pun datang aku dan natalia bergegas untuk pergi, tiba-tiba aku melihat sosok yang tak asing bagi mata ku dan aku sangat mengenalinya. Ya ada sosok atha di depan ku dan itu mengejutkan ku.!!! Dan tiba-tiba natalia datang dan mendekat ke atha, heii mey, km udah disini ya? Hehehee ia nat baru aja aku smpe. Nat liburan kali ini atha ikut ya? Hmm okelah. Selama perjalanan pikiran ku mulai berfikir keras kembali, ada apa sebenarnya natalia dan atha? Apa mereka sudah pacaran atau masih dekat? Pikiran ini muncul untuk kedua kalinya. 2 jam berlalu dan akhirnya aku, natalia dan atha sampai juga. Ya kali ini kami liburan di tempat yang sejuk dan memang benar2 akan menikmati liburan, pikiran ku. Kami bertiga akan tinggal di villa papa aku yang memang dibuat untuk keluarga aku. Hei nat, kamar km disana ya dan km tha kamar km ada di ujung ya. Okee siappp mey, dengan serentaknya menjawab. Selesai makan malam, kami berdiskusi untuk besok apa yang akan kami lakukan selama ada di tempat ini. Oke friend, besok aku ingin ngajak km berdua ketempat yang bener-bener buat kita akan senang. Oke aku nurut aja, sahut atha.

Pagi ini aku disambut dengan hujan yang lumayan deras. Aku sudah lama tidak mendengar hujan di pagi hari dan aku sangat merindukan moment-moment seperti ini. Aku enggan untuk beranjak dari tempat tidur ku dan ingin menikmati setiap tetesan hujan yang turun. Pagi ini selesai sarapan pagi aku, natalia dan atha akan pergi ke sebuah tempat yang memang aku rindukan untuk kesana, sayang aku pergi dengan orang yang tepat tapi ada orang lain disitu. Sampai disana aku melihat kedekatan yang begitu hangat yang mereka tunjukkan kepada aku, mata ku seakan tidak lepas dari kemesraan mereka. Aku tertegun dalam hati “ Tuhan ini kah takdir yang aku harus terima? Haruskah aku melihat orang yang aku sayang harus bersama dengan teman dekat yang sudah aku anggap menjadi separuh hidup ku? Tidak terasa tetesan air mata menyelinap dan membasahi pipi aku. dan aku berusaha untuk tidak menangis, sebab bagaimana mungkin aku harus menangis ditengah kebahagiaan yang sedang aku lihat.

Heii mey, sapa natalia. Hey juga nat, nat sejak kapan km deket sama atha? Ohh udah lama mey kami juga udah pacaran, ya lumayan lah 3 bulan sudah kami pacaran. Kenapa km ga pernah cerita tentang ini ke aku? Hehhee maaf mey, aku takut kalau ntar aku cerita tentang cowok km merasa risih, kan km ga suka denger curhatan yang bgtuan. Ohh. Hanya itu yang bisa aku ucapkan. Aku mulai muak dengan semua kenyataan ini dan aku memutuskan untuk mengakhiri liburan ini dan berencana untuk kembali ke kota ku. Pagi nya natalia datang ke kamar aku, mey km bener ingin balik sekarang? Kan liburan kita belum selesai? Sorii aku harus balik karena tiba-tiba dosen pembimbing aku nyuruh aku untuk nemenin dia pergi, dan aku ga bisa nolak, lagi-lagi aku harus bohong karena aku ga tahan dengan kenyataan pahit ini. Ya ini liburan paling menyakitkan buat aku, dan paling tidak masuk akal buat aku. Sesampai di kota itu, aku berharap natalia ga susul aku dan ketemu sama aku lagi. Dan akupun berencana untuk pergi ke suatu tempat untuk beberapa waktu saja menghabiskan sisa liburan ini. Ya akhirnya natalia susul aku, dan aku baru ingat kalau natalia punya kunci kost aku. ya terungkap sudah kenapa meydi tidak pernah suka kalau natalia cerita tentang cowok, ternyata jawabannya karena atha, cowok yang kini bersama natalia adalah  pria yang dia suka sejak lama, setiap foto atha tertata rapi di setiap dinding meydi, tulisan-tulisan cinta untuk atha tersusun rapi juga di dinding kamar meydi. Rasa bersalah menyelimuti natalia, bagaimana mungkin ia telah menyakiti hati sahabatnya. ‘aku malu dengan perasaan ku sendiri ternyata sahabat aku sendiri menahan perasaannya demi aku. “batin nata sambil menahan air matanya.”

Mey mey mey teriak aku. hii nat? Kenapa? Km kenapa ga pernah jujur kalau km ternyata suka dengan atha? Tanpa jawaban aku pergi dari hadapan natalia.  Ternyata langit pun mengerti kesedihan ku. Aku langsung tutup pintu kamar ku dan ku rebahkan badan ku ke tempat tidur, dan aku merindukan hal seperti ini, aku merindukan kenyamanan dalam diri aku di dalam tempat ini. Tanpa disadari aku tertidur dengan pulasnya. Jam sudah menunjukkan pukul 17.00. dan tanpa disadari hujan pun turun dimana hujan mengerti akan kesedihan ku, mengerti lara ku dan mengerti penat kegelisahan hati ini. Dan aku berlari jauh dan jauh menepi dari kesunyian dan berharap hujan menggiring aku pergi untuk melupakan kepahitan ini, itu sebabnya mengapa meydi suka dan senang dengan hujan, hujan membawa pergi jauh dan jauh dari kesunyian yang ada. Dan mampu membuatnya mengerti bahwa hujan menepis semua perasaan yang tidak mungkin dipaksakan, hujan mampu mengartikan perasaannya, hujan menguatkan hatinya dalam rapuhnya hati ini dan hujan juga mengawali kisah cintanya dan hujan juga memberikan perpisahan dari kisah cinta nya dengan pahit juga, dan meydi mengerti bahwa hujan yang dia sukai itu memberi ruang dan jarak baginya untuk sejenak berfikir tentang hidup yang harus rela dan mengerti bahwa semuanya sudah digariskan dari sebuah pertemuan dan perpisahan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun