Sebagai Mahasiswa yang katanya, Tulang punggung Negri ini, mahasiswa yang katanya kritis, yang katanya idealis, yang katanya skeptis, dalam artian tidak pernah langsung menelan informasi secara mentah-mentah, tidak mudah percaya hasutan orang, sebagai pembaharu, sebagai pengontrol, sebagai kelompok penekan dan banyak lagi istilah untuk Mahasiswa.
Sungguh komplit Mahasiswa itu, begitu spesialnya kah Mahasiswa sampai harus mendapatkan gelar itu?
Iyaaa! Mahasiswa itu memang spesial. Namun dewasa ini sebagian Mahasiswa tidak lagi seperti itu, Mahasiswa sekarang cenderung pragmatis, anarkis, kritis tak berdasar, menelan informasi bak menelan racun, kelompok penekan hanya untuk beberapa kalangan yang menguntungkan, dan cara-cara preman sering kali digunakan sebagai alat.
Kenapa kita harus membahas masalah Mahasiswa itu, tidak lain dan tidak bukan, hanya untuk menyampaikan sebagian Mahasiswa sekarang ini juga sudah terjebak ke dalam jurang Politik yang kotor, secara otomatis pula Mahasiswa seperti itu juga merupakan Oknum atau orang-orang kotor yang coba mengotori wajah perpolitikan itu.
Olehnya itu, untuk Mahasiswa yang sekarang masih sadar dengan status dan tanggung jawabnya serta kewajibannya sudah saatnya sekarang kita rubah instrumen lama seperti itu, mulailah untuk mencari inspirasi agar mencontohkan gaya berpolitik yang santun, damai, sejuk, dan harmonis.
Ketika cara-cara yang indah itu belum kita jalankan. Maka, sampai sekarang status mahasiswa yang tertulis ditiap biodata kita. Bukan menjadi suatu kebanggan yang harus kita dapatkan. Melainkan lebih tepat kita dikatakan sebagai preman dalam "Ranah Politik"
Dan bagi Mahasiswa yang sudah mencoba merealisasikan gaya indah seperti itu, kini memiliki dua tugas tambahan yakni "Rubahlah Kampus Dan Teman Mahasiswa mu Serta Rubahlah Mindset Masyarakat Bahwa Politik Itu Kotor"
*BERSAMBUNG*
Penulis: Ahmad Sadikin, Mahasiswa Prodi Ilmu Politik UHO