Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Wisata Agustusan di Pulau Penawar Rindu, Balakang Padang, Batam

21 Agustus 2024   19:56 Diperbarui: 22 Agustus 2024   22:22 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari kejauhan setelah sekitar 10 menit, seperti biasa, disuguhi pemandangan gedung pencakar langit negara tetangga (singapura), semua orang bisa melihatnya, karena arah kita seperti membelah samudera menuju negara singapura. Begitulah background pemandangan indah kalau kamu berwisata di beberapa pulau yang ada di sekitar Batam, termasuk pulau penawar rindu yang akan saya kunjungi ini.

Kurang lebih 15 atau 16 menit, perahu pompong yang kami tumpangi sudah berlabuh di pelabuhan pulau belakang padang, sebelum berlabuh dari jarak kurang lebih 100 meter, kamu bisa melihat nama pulau belakang padang dengan sebutan Pulau Penawar rindu yang ditulis di dekat tembok pembatas air laut dan tepi pantai di dekat pelabuhan itu. Hal yang luar biasanya, hari itu sangat sangatlah ramai karena event 17 agustusan di gelar tepat di pelabuhan belakang padang.

Sejumlah tenda stan terlihat berjejeran menjajakan jualan mereka, baik itu makanan khas, pakaian, oleh -- oleh dan banyak lagi atribut pernak pernik yang bisa kamu temukan di sana seperti aksesoris dll. Mungkin karena bertepatan dengan adanya event dan perayaan HUT RI yang ke 79 membuat pulau yang satu ini ramai pengujungnya.

Saya sendiri berpikir kalau yang berkunjung kesini mungkin orang- orang  yang ada di pulau Batam saja, ternyata banyak juga yang dari pulau galang dan rempang, ada juga dari tanjung pinang. Alasan paling rasional yang saya dapat dengan kehadiran orang di sana, mereka ingin nonton lomba perahu layar. Hal ini baru saya ketahui setelah obrolan sedikit lebih lama bersama seorang bapak pengendara bacak di dekat kopi ameng, itu semacam pangkalan becak di dekat pelabuhan.

Ada hal menarik yang baru saya tahu, dan kamu mungkin sudah pernah lihat perahu Marcopolo, atau  kamu mungkin dan pernah dengar cerita keajaiban dunia tentang pelayaran Marcopolo ke dunia timur, perahu Marcopolo versi mini bisa kamu lihat kalau kamu juga ikutan 17 agustusan di pulau padang, kamu pasti tahu perahu layarnya Marcopolo versi mini dengan layar berbagai warna mengiasi laut pulau belakang padang ini.  Warna - warna layar yang mencolok ini selain memudahkan orang untuk melihat perahu saat lomba berlangsung, disisi lain ternyata warna ini juga menjadikan bagian terindah yang kita lihat saat perahu dilombakan. 

Yang bagus dari lomba ini semacam menguji adrenalin, buat pelaut hal ini adalah hal biasa. Tapi ya, mungkin buat yang tidak terbiasa melaut, ini sebuah tantangan yang sangat luar biasa. Hari itu, warna - warna layar membuat di atas laut itu seperti memancarkan warna kemeriahan 17 agustusan, ada kebahagiaan yang ada di wajah orang pulau belakang padang yang ramah itu, hal ini sangat menakjubkan.

Pemandangan ini terlalu indah, setelah perahu layar itu melintasi depan pelabuhan, kamu bisa melihat warna layar perahu dengan latar belakang gedung tinggi negara singapura. Hal ini baru saya dapatkan momen ketika lomba perahu layar dimulai.

Saya kembali lagi pada cerita awal, setelah turun dari pompong, menelusuri pelabuhan menuju tempat kuliner, karena bertepatan event dan perayaan 17 Agustus, banyak sekali tempat makan sekitar pelabuhan kamu temukan. Tapi, kata orang-orang, kalau ke pulau belakang padang dan belum menikmati Kopi Ameng, itu artinya belum lengkap. Yang lain sibuk mencari sarapan, saya sibuk cari kopi, seperti biasa penikmat kopi.

Rasa penasaran itu akhirnya terjawab, di Pulau Belakang Padang ada Coffee House yang tren, namanya Kopi Ameng, memang di Kopi Ameng ini bukan hanya kopi saja, ada juga sejumlah menu kuliner yang bisa kamu pilih. Saya sendiri memesan kopi seperti biasa, dan rasa penasaran itu terjawab. Kopi Ameng ini menjadi tren karena nikmatnya, kata si bapak tukang becak, banyak orang ke pulau belakang padang pasti memilih Kopi Ameng sebagai tempat untuk sarapan atau makan dan minum kopi, karena Kopi Ameng sangat menggembirakan rasa penikmat kopi.

Tempat Parkir Becak di Depan Ruko dekat Pelabuhan Pulau Belakang Padang. Dokpri
Tempat Parkir Becak di Depan Ruko dekat Pelabuhan Pulau Belakang Padang. Dokpri

Orang rumah dan rekan kerja memilih sarapan dan makan makan berat karena setelah itu kami akan keliling-keliling di pulau belakang padang sambil menunggu lomba perahu layar dan perahu pompong. Saya memilih tempat duduk di depan toko, di mana bapak bapak pengendara becak nongkrong. Saya sempatkan menawarkan rokok dan mengambil kesempatan mengobrol dengan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun