Sore ini,energi di tubuh dikuras rindu tidak bertepi. Hujan turun tidak begitu deras, mengguyur sampai seluruh celah di dalam hati.
Senja menguning
Dari dekat bukit, titik-titik air menyapa daun kering. Helaan nafas panjang sesekali membentur jiwa dan rasa gelisah yang sudah hening
Kuajak hujan bicara
Tentang beberapa kata yang belum terbaca, juga tentang mata air yang mengalir begitu deras pada mata indah tanpa makna
Kubisik risalah hati pada daun bunga basah, tak terjawab sepatah pun kata. Di arah yang jauh, cahaya sang senja mulai terlihat indah memegah.
Sore ini,
Ku tak bisa menahan derasnya mata air di matamu, mengalir memenuhi samudera hati yang sesekali berharap untuk tetap peduli
Senja digaris-garis samudera,
Susah payah merangkul asa, agaknya dikau harus terbiasa
Ketika jingga mengusik manismu,
Ku tak mau kau tertipu, biar saja air di matamu deras mengalir sampai dendam di hatipun ikut mati
Sore ini
Sebelum hujan reda, biarkan hatimu basah, diantara hati yang begitu kejam
Hujan di mata beningmu,
Rupa berita luka dari pencipta. Kembalilah, jika kamu benar-benar, samudera hati ini menerima pulangmu
Bth, 17 Juni 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H