Sabtu sore pukul 14.35 wib, dering handpone selama beberapa menit tidak saya hiraukan. Tiga kali, dering pangilan di aplikasi whatsapp.Â
Lagi-lagi, saya hanya menatap dan kembali melanjutkan rutinitas mengurus tanah yang sudah saya campur dengan pupuk kompos dan mengisinya dalam deretan pot baru untuk menanam bunga.
Sampai pukul 15,25 wib, bergegas untuk mandi dan melanjutkan dengan istirahat. Biasanya, pada waktu saya istirahat baru saya bisa lihat hanphone atau hidupkan latop lalu mulai menulis, membaca atau play music dan film.
Di aplikasi whatsapp, ada tiga panggilan yang tidak terjawab dan beberapa pesan yang belum dibaca. Satu demi satu pesan masuk di aplikasi whatsapp saya buka dan ternyata hanya ada satu pesan yang saya anggap menarik dan sangat saya sukai dengan isinya. "Kamu siap ini malam (pukul) 20.00 wib kita ke Kelong Almira" begitu bunyi dari isi pesan yang saya buka.
Siapa sih yang tidak suka diajak piknik, tamasya ata travelling di saat pandemi. Semenjak work from Home. Semua orang menjadi gabut di rumah dan tantunya ajakan seperti ini sangat cepat medapat keputusan dan respon mengiyakan bagi saya
Prepare, sambil menunggu. Tepat pukul 20.00 wib bunyi (klakson) mobil di depan rumah. Tanpa menunggu lama, langsung keluar memindahkan barang-barang / amunisi untuk bermalam di kelong almira, berangkatlah kami ke Almira dengan menggunakan dua mobil.Â
Karena teman yang ngajak ini bersama keluarga dan saya hanya sendiri menggunakan satu mobil dengan barang-barang yang sudah kami pindahkan dari mobilnya dia.
Stik pancing, satu box plastik yang berisi alat-alat pancing dan satu box es kecil untuk minum dingin. Ada juga buah dan cemilan, air mineral dan ternyata mereka baru selesai belanja di salah satu market terdekat dari rumah mereka sebelum mereka jalan.
Menempuh kurang lebih 1-2 jam perjalanan menuju almira di waktu malam merupakan keasyikan tersendiri. Biasanya waktu normal ke almira hanya butuh 1 jam tetapi karena bersama keluarga teman, jalannya yah pasti harus pelan-pelan dong. Sebab jelan menuju almira selalu ramai di malam minggu.
Untuk orang-orang di batam sendiri, mereka sudah tentu tahu kalau jembatan ini adalah ikon kota batam selain melihat pemandangan malam yang indah dan menghabiskan liburan sehari setelah kerja di rumah.
Kelong almira yang akan kami kunjungi kesana, tepatnya berada di pulau galang jembatan lima, Jalan Trans Barelang, Kelurahan Sijantung Kecamatan Galang, Batam. Almira adalah tempat paling favorite bagi saya. Padahal saya sendiri tidak terlalu suka dengan aktivitas mancing, sebab melaut atau bermain laut sudah menjadi rutinitas saya waktu masih kecil karena lahir sebagai anak nelayan yang sudah akrab dengan cerita-cerita laut, pantai, angin dan ombak juga mancing
Dari cerita teman, dulu-dulu orang yang berkunjung ke Pulau Galang, termasuk para mantan pengungsi atau anggota keluarga pengungsi Vietnam yang datang lagi untuk ziarah atau bernostalgia pulau galang harus menginap di Batam karena di Galang tidak ada penginapan saat itu. Sekarang sudah banyak resort, tapi sebagian besar hanya ada kamar-kamar nginap semi penginapan untuk para wisatawan (Pengunjung).
Saya baru saja tahu setelah balik dari almira dan membaca profil almira serta beberapa spot wisata di pulau galang yang sangat menarik. Almira ini sebenarnya tidak menari-menarik juga sih, tapi menurut saya sangat lumayan untuk istrahatkan hati, menenangkan pikiran diatas rumah terapung yang merupakan fasilitas untuk para tamu yang datang ke resort almira tersebut
Tepatnya pukul 22.00 wib kami pun tiba di almira, bisanya kata teman. Sebelum ke almira harus booking dulu. Hal ini dilakukan karena almira sering full kalau lagi liburan umum. Jadi sebelumnya mereka sudah booking 3 kamar untuk kami. Yah semenjak main ke resort almira, fasilitasnya itu-itu saja. Tidak ada penambahan, hanya saja perawatan yang selalu pengelola almira lakukan. Ini juga bukan baru kali pertamanya, saya sudah ke almira sejak 2017 lalu. Jadi sangat memvaforitkan resort yang satu ini.
Di almira ini, menurut saya airnya masih sangat natural dan jernih karena di resort yang lainnya mungkin berdekatan dengan tempat industri atau galangan kapal sehingga air lautnya sudah terkontaminasi dengan sisa-sisa atau efek dari industri tersebut.Â
Tetapi, tidak semua resort di galang, hanya sebagian yang terdampak saja. Menurut saya, spot wisata yang sangat bagus ini mestinya menjaga kesehatan secara naturalnya, menjaga agar lingkungannya tidak tercemar
Beres-beres barang bawaan kami di masing-masing kamar setelah tiba dan menyempatkan waktu untuk ngopi sebentar sebelum mandi dan melanjutkan aktivitas mancing.Â
Ada lagi tamu yang datang menyusul kedatangan kami. Ada beberapa kelompok diving, juga ada kelompok mancing dan ada beberapa keluarga dengan anak-anak mereka.
Di almira, selain orang hanya ingin menghabiskan waktu liburan mereka, tempat ini ternyata sangat direkomendasi. Karena bisa diving, snorkling, mancing dan aktivitas lain yang menarik.Â
Nah kalau soal fasilitasnya terjamin lah, ada kurang lebih 11-12 kamar. Saya sendiri tidak pernah tanya tentang jumlah kamar, tetapi ada AC dan kipas angin dan tempat tidur selayaknya penginapan hanya saja ukurannya agak kecilan.
Menariknya resor almira ini karena menghadap teluk berdekatan dengan jembatan 5 barelang. Ada sekitar 6 jembatan dari masuk trans barelang hingga Nol kilometer barelang ujung.Â
Teras almira yang menghadap ke teluk ini menambah keindahannnya, nelayan dan penangkap ikan lalu lalang dengan kapal tangkap mereka. Deretan perahu nelayan pun melakukan aktivitas mancing dekat almira dengan menggunakan lampu-lampu di perahu mereka di malam hari
Yang menariknya adalah jembatan kayu, meskipun terlihat konstruksinya sudah sangat tua, tetapi dari jembatan ini, kita bisa menikmati kenikmatan yang Tuhan berikan. Keindahan air teluk dan angin serta hawa dingin dari alam.
Mestinya setelah tiba kurang lebih pukul 22.30 wib di lanjutkan dengan istirahat tidur, bagi saya berwisata tidak harus tidur terlalu awal. Karena ada hal indah yang perlu kamu nikmati di waktu malam sambil menyeruput satu cangkir kopi hitam yang pekat dan hangat.Â
Keluarga dari teman saya sudah mengambil tempat dan jurus untuk istrahat malam. Saya melanjutkan mancing meskipun hanya dapat ikan seukuran jari kelingking, namanya jaga hiburan, klop deh.
Di depan kamar resort almira, terasnya membentang sepanjang bangunan menghadap ke teluk dan jembatan terapungnya. Biasanya sofa-sofa di depan kamar di gunakan pengunjung untuk beristrahat sambil menikmati udara angin laut yang alami.Â
Selain sofa, ada juga kursi dari bahan kayu, biasanya dari teras ini para tamu menikmati sunrise. Bangunan di kelong almira ini sangat natural, karena hampir 95% body bangunan dan fasilitas pendukung lainnya terbuat dari kayu.
Pengunjung yang baru datang, ada juga yang habiskan waktu malam dengan berkaraoke bersama kelurga mereka. Saya sendiri tidak terlalu tau soal fasilitas yang lain, tetapi dari informasi teman ada juga spa-nya.Â
Untuk mendapatkan fasilitas dari almira ini tentunya harus lewat pengelolanya, artinya harus praorder. Tanya-tanya dulu karena biasanya selalu full kalau pas waktu liburan umum.
Kata teman, 3 kamar yang diambil untuk kita nginap sudah dia order beberapa hari sebelum kami berkunjung kesana. Artinya check inn untuk nginap harus dilakukan sebelum berkunjung untuk memastikan bahwa kita dapat tempat nginap.Â
Tapi, bagi yang tidak menginap, bisa datang langsung tanpa harus order. Karena prosesnya mungkin yang di hitung adalah setiap kunjungan perorangnya di hargai berapa dan fasilitas apa saja yang di pakai
Kami berdua, habiskan waktu malam dengan memancing, minum kopi, ngobrol banyak hal dan habiskan waktu kurang lebih 4 jam. Pukul 03.30 wib sudah harus istirahat untuk melanjutkan aktivitas besok paginya.Â
Banyak pengunjung menghabiskan waktu mereka di teras almira. Saya pikir, orang datang berkunjung ya habiskan waktu untuk melepas penat jadi tidak banyak melakukan aktivitas.Â
Untuk fasilitas menginapnya berkisar 500-800 ribu per kamar, itu menurut keterangan yang saya dapat dari teman. Bisa juga berubah harganya apalgi di pandemi ini
Waktu datang di almira 2017 awal, saya merasa almira adalah tempat asing, maksudnya karena pertama kali datang meskipun tempat ini di tepi laut seperti pada umumnya. Sebelumnya, pas diajak main kesana saja sudah saya pikir ini tempat biasa saja.Â
Sayangnya, semenjak 2017 ke 2021 ini ada beberapa fasilitas menjadi tua, seperti jembatan kayu yang harus diganti (mungkin sekarang proses perbaikannya)
Cerita teman, operasinya tidak maksimal lagi semenjak pandemi ini, jadi kemungkinan untuk harga masih bisa ada negosisasi karena mereka butuh pengunjung.Â
Dulu kata dia, sangat banyak orang berkunjung, berbeda dengan akhir-akhir ini. Dan hal ini memang banar adanya, semenjak saya main ke almira 2017 sampai terakhir main lagi kesana 2021 ini memang terlihat sangat berbeda pengunjungnya.
Besok paginya, saya habiskan banyak waktu dirumah terapung almira, ngopi sambil mancing. Sorenya pukul 15.00 wib kami kembali ke ke rumah di daerah batam kota.Â
Bagi saya, almira ini bisa saja tapi teluk di depan almira adalah Teluk Kedamaian. Pantas jadi spot wisata bagi kamu yang ingin damai, tenang dan ingin melakukan terapi hati, akal dan pikiran. Kapan kamu ke Almira?
Batam Story, 15 Mei 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H