Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Minum Kopi Biar Tetap Bahagia

14 Desember 2017   18:00 Diperbarui: 14 Desember 2017   20:54 2004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Segelas kopi hitam yang nikmat sudah ludes, kegiatan belum juga dibuka (dimulai) untuk season ke II, lama menunggu berjalannya kegiatan. Saya memesan segelas Cokelat Angat sambil menunggu. 

Tidak perlu saya jelaskan soal kopi, jenis apa, dimana, pemilihan kopi dan sebagainya kepada pembaca. Sebab saya yakin, pembaca sudah lah pasti sangat mahir dalam hal ini, karena kopi bukan lagi rahasia. 

Pikiran saya sangat sederhana soal nongrong dibengawan solo. Kalau bisa dibilang, pelayanannya masih sangat bagus. Hanya saja, di room bebas merokok terlihat sudah seperti ruang terbakat sebab asap rokok memenuhi room tersebut. 

Dokpri
Dokpri
Tapi tak jadi masalah, itu tidak mengecawakan. Saya bisa memilih jenis kopi sesuai dengan yang saya kehendaki seperti di caffee lainnya di Jakarta. Bagaimanapun, nongktong dan minum kopi sambil belajar dari kopi adalah hal penting saat ini. 

Bagai pecinta kopi, pastinaya melihat karakter kopi secara keseluruhan. Hal ini benar, sangat nyata. Begitu aroma harum dan gurih yang sudah keluar saat tutup gelas dibuka. Sayangnya, saat ini yang ada didepan saya adalah segelas cokelat. 

Tidak terlalu berharap lebih rasanya akan seenak aromanya kopi atau cokelat pagi hari ini dibengawan solo caffee. Intinya adalah ngobrol, belajar dan menikmati setiap aroma kopi, khas kopi asli yang diseduh. 

Soal sejarah kopi, saya tidak terlalu banyak tau sebagai pencinta kopi. Tetapi kalau para sufi menjadikan kopi adalah sebagai wine buat Mereka saat mereka bermeditasi dan sebagainya maka makna yang tepat untuk sejarah kopi adalah turut menjadi pecinta kopi. 

Dokpri
Dokpri
Setiap kita pastinya punya keinginan menyeruput segera segelas kopi membuat emosi kita semakin tak terkendali sebab pada saat menyeruput kopi, disitulah saatnya kita menyeruput nikmat yang tak tergantikan.

Rasa kopi sangat nyata melebihi ekspektasi yang ada. Itulah mengapa saya paling cinta kopi dan suasana ngobrol bersama di caffee atau kedai kopi. 

Minum kopi dan ngobrol itu bukan hal biasa, artinya ada takarannya. Suhu air untuk kopi ada takarannya, pendapat kita saat ngobrol ada takarannya dan banyak lagi hal yang semuanya memiliki takarannya masing-masing. 

Pernahkah kalian dengar orang mau ngopi saja, biji kopinya ditimbang, suhu air pun diperhitungkan. Hal ini sebenarnya bukan apa-apa, semata untuk konsistensi rasa dan kesesuaian selera saja terhadap kopi yang dia ceruput. 

Kopi di bengawan solo caffe meskipun dibilang agak mahal, tidak mengurangi minat pengunjung. Buktinya pagi ini. Tempat ini masih dipenuhi oleh pengunjung. Ngobrol dan ngopi memberikan ruang yang cukup untuk kita nikmati suasana dengan beragam cara.

Awal menemukan kegairahan ngopi tanpa gula. Kalian pernah minum kopi tanpa gula? Pasti ya, pasti sudah pernah melakukan hal nikmat itu. Orang pernah meminum kopi tanpa gula, ekspresinya berbeda. Lihat atau buktikan saja sendiri ya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun