Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Minum Kopi Biar Tetap Bahagia

14 Desember 2017   18:00 Diperbarui: 14 Desember 2017   20:54 2004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ngopi..!! Kata yang tepat untuk suasana pagi yang sangat asik ini. Rabu kemarin, ditempat yang sama "Bengawan Solo Caffee" saya habiskan waktu kurang lebih 3-4 jam. 

Gegara ngobrol asik dan nikmatnya segelas Black Coffee membuat waktu tidak bisa dibendung untuk berhenti sebentar.

Pagi hari ini, saya kembali lagi ke Bengawan Solo Caffee bersama seorang senior. Tepat pukul 10.00 waktu jakarta, taksi online yang kami berdua tumpangi sudah masuk ke lobi utama Vertu Haris Hotel. 

Vertu Tempat dimana berlangsungnya kegiatan rakontek atau Evaluasi DAK Terpadu dan Penyusunan RKA DAK Fisik, bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2018 yang dilaksanakan oleh Sekjen Kemenkes RI. 

Dokpri
Dokpri
Pembukaan pada selasa kemarin di ikutsertakan seluruh perangkat kerja Dinas Kesehatan Seluruh wilayah Indonesia. Gelombang ke III dari seluruh provinsi.  Itu hanya bagian lagi dari cerita pagi ini. 

Beberapa waktu lalu, bertemu juga saya dan senior-senior ditempat yang sama. Ya, itung-itung sementara belum ada kerjaan yang tetap maka saya pun mendapat profesi kerja jalanan alias jalan-jalan. 

Dengan profesi kerja jalanan. Saya merangkap banyak jabatan strategis, pendengar setia, penikmat, peneliti (meneliti tingkah aneh) orang-orang dengan metode observasi dan juga sebagai guru (Jalan-jalan), bagian ini hanya profesi biasa yang tidak masuk pada kategori resmi secara legalitas.

Dokpri
Dokpri
Di bengawan solo caffee, saya mendengar orang-orang berbicara dalam bahasa bisnis. Semuanya selalu tentang bisnis. Sebelumnya saya pernah tulis soal pengunjung di bengawan solo Caffeee ini hampir sebagian besar adalah kalangan pekerja (Bos-bos) lah. Hehee.. 

Setelah memesan segelas kopi, didekat mereka saya memilih meja paling sudut. Ya, karena bersama seorang senior. Kami berdua sedikit berbisik tentang tingkah pelanggan yang lain yang sebenarnya sama tujuannya dengan kami, nongkrong di bengawan solo caffee.

Pengunjung dlm bahasa demonstratif tentang kerja mereka, pasangan, kopi, hiburan dan banyak hal. Tetapi pada intinya, Dibengawan solo caffee ini yang diincar adalah kopi. Walaupun kopi yang tersedia disini terbatas sesuai dengan harganya.

Dokpri
Dokpri
 

Saya sendiri sebagai pecinta kopi, tidak bisa berbuat banyak, biasanya dalam setiap tongkrongan selalu saja kopi Gayo atau kopi bajawa dan sejenis kopi Nusantara lah yang saya incar. Sangat suka sih sama kopi nusantara. 

Didaerah saya, ketersediaan kopi di tempat asal saya pun sangat terbatas. Baik lahan maupun produksinya. Hal ini jelas tidak membatasi saya dalam menikmati kopi, sebab di kota jakarta yang besar ini. Seluruh jenis kopi nusantara tersedia di banyak tempat nongkrong. 

Saya tidak punya keahlian atau semacam hobi melebih-lebihkan Nongkrong dan menikmati kopi di bengawan solo. Tetapi kalau dibilang kita harus realistis ya tentunya. Semua orang mestinya ralistis dan memgakui bahwa bengawan solo punya view yang berbeda dengan caffee lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun