Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Suasana Pagi itu Liar

10 Desember 2017   08:59 Diperbarui: 10 Desember 2017   09:47 3137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya hanya butuh menggunakan 50 menit untuk melakukan hal itu, berikutnya untuk mendengarkan nyanyian beberapa irama musik tahun 60-70an seperti Lagunya Billi Holliday, atau lagunya Amy Winehouse di pagi ini.

Karena kebetulan saya ada di kamar hotel, hanya dari jendela saya menikmati pagi yang sangat bahagia ini. Mengapa harus lagu, irama?

Ditempat terbuka seperti gunung, hutan atau dipuncak bukit, kita tidak membutuhkan instrumen karena irama natural yang alami sudah ada, dari burung, angin, daun-daun, suara air sungai dan sebagainya.

Tetapi karena posisi kita ditengah kota paling sibuk, maka irama musik dapat menggantikan suara-suara tersebut sebagai pembuka dan pemanis suasana pagi yang kita nikmati.

Suara seperti apakah yang ada di kamar kita dan lingkungan sekitarnya saat pagi menyapa, dapat menentukan sejauh mana ketenangan akan mengalir dalam saraf dan menjadikan diri kita kembali bugar dan segar.

Dokpri
Dokpri
Biarkanlah beban, lelah dan kertakan kecil, desiran sprei, suara TV, kendaraan kota, suara kereta atau mungkin gerakan bahkan dengkuran teman yang tidur di sebelah menyapa dan menyambut kita saat kita sudah bangun namun kepala kita masih berada di bantal.

Setelah suara-suara seperti itu kita dengar, semua akan terasa lebih baik dan kembalikan semangat kita untuk menyambut pagi dengan senyum ikhlas.

Walaupun saya hanya menikmati sinar matahari di melalaui jendela hotel dilantai satu kedua dari kamar terakhir. Bagi banyak orang dari negara tropis kita ini, sinar matahari tidak terlalu penting atau karena kesibukan sehingga mengabaikan suasana pagi.

Tapi bagi saya, cahaya matahari pagi seperti ini sangat saya dirindukan. Entah seperti apa keadaan besok pagi dan hari akan datang. Jelasnya pagi ini saya menikmatinnya, sungguh-sungguh menikmati nikmat Allah yang satu ini.

Dokpri
Dokpri
Semua orang bisa bangun pagi, tetapi tidak semua orang dapat, bisa menikmati pagi. Maka, gunakan 50-60 menit waktu untuk menyambut, menikmati dan merasakan kebaikan dari pagi hari yang indah.

Selamat menikmati Weekend pekan kedua desember dan jangan lupa terus bahagia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun