Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kecelakaan Mobil Para Wakil Rakyat

8 Desember 2017   06:01 Diperbarui: 8 Desember 2017   08:12 1114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada kecelakaan tersebut Setya Novanto (Ketua DPRRI) harus dilarikan ke Rumah Sakit Permata Hijau lantaran mengalami luka-luka. publik masih menilai hal yang sama, wakil rakyat plus Ketua DPRRI

Sedangkan sebelumnya Kompas.com 10 November 2017 melansir " Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menetapkan Ketua DPR RI Setya Novanto sebagai tersangka"

Selain sebagai wakil rakyat (Ketua DPR-RI), setya Novanto juga sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Inilah focus publik pada seorang yang mengalami kecelakaan, terlibat kasus dan posisinya sebagai pejabat publik sehingga tidak heran kalau wacana seperti ini menjadi trending topik. 

Untuk menilai kecelakaan, keterlibatan kasus korupsi atau terjerat kasus, kedudukan sebagai wakil publik (Ketua DPR-RI, ketua umum Partai ternama, Ketua DPD) bukanlah kerja mudah. 

Dalam menafsirkan hal yang demikian, serahkan segalanya kepada publik. Sebab mereka yang terlibat kasus adalah wakil rakyat. 

Sekiranya kedua kecelakaan yang dialam wakil rakyat diwaktu dan tempat berbeda dapat kita menarik benang merahnya. Sehingga dalam penafsirannya kita terlalu kaku, sebab untuk menyelesaikan kasus atau keterlibatan dalam proses penyelesaiannya adalah lembaga-lembaga hukum yang telah dipercayakan oleh negara mengurusi masalah yang demikian. 

Prinsipnya, wakil rakyat dengan jabatan strategis tidak luput dari kesalahan, keterlibatan kasus, dan kecelakaan adalah terjadi tanpa bisa dihindari. Kita tidak bisa menggulung waktu kebelakang untuk memperbaiki. 

Yang ada hanyalah mengikuti proses penyelesaian, tidak menghindari dan memposisikan diri sebagai wakil rakyat adalah bagian dari pada amanat yang harus ditanggungjawab

Publik tidak ingin dibuang pusing perkara yang demikian, mana kala kasus-kasus atau proses penyelesaian tepat, tajam dan tegas. Bagian dari pada dukungan publik, lembaga-lembaga yang menanggulangi kasus keterlibatan wakil rakyat dalam hal korupsi dan sebagainya jelasnya mendapat dukungan dari publik. 

Semoga saja, tabir dan bermacam cerita ini dapat merubah narasi kita semua bahwa segala sesuatu tidak akan dapat menghindar dari kenyataan yang dibuat dari tangannya sendiri. Wakil rakyat adalah penerus, penggungjawab amanat bukan pemutus amanat rakyat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun