Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dingin

1 Desember 2017   21:49 Diperbarui: 2 Desember 2017   00:36 2373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melukismu, aku mengkhianati kenyataan

Daun-daun, lembah curam, lautan, juga laut. 

Menjamahmu, aku menentang hidup

Hidup cemara yang berbaris dibebukitan

Hidup burung-burung kecil

Hidup semua dari kesemuaannya

Selembut kau menyentuhku

Menerjemahkanmu, diri menjadi gelisah,,

Gelisah mendikte udara

Gelisah kelabui kekuan

Gelisah menolakmu dalam semua makna

Di tempat ini, 

Bertemu denganmu bukan kemauan

Hasrat ini ingin berontak

Datangmu tak mengenal aku siapa

Sedingin jemari bayi mungil

Aku menerimamu dalam semua arti

Peluk dalam lelah panjangku, 

Kaulah dingin dari malam mulia

Cisaru, 01/12/17

~H.s

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun