Malam dini hari 19/11/17 Ketua DPR-RI setya Novanto di jemput KPK di RSCM Cikini, Jakarta. Publik tidak luput dari hebohnya berita penjemputan malam dini hari.Â
Terlihat bersama pengawalan polisi, dengan kursi roda Ketua DPR-RI di dorong oleh petugas menuju mobil. Hanya terlihat sekali saja lambaian tangan Ketua DPR-RI ini isyarat menyampaikan pada publik bahkwa malam ini antara KPK dan dirinya sudah tidak ada lagi sekat. Kira-kira seperti itu pemaknaannya lambaian tangannya.Â
Dari KOMPAS.com - Â KPK akhirnya berhasil memindahkan Ketua DPR RI Setya Novanto dari RSCM ke Rumah Tahanan KPK, Kuningan, Jakarta, Minggu (19/11/2017) malam.
Penjemputan dan Pemindahan malam dini hari kembali menghiasi lini masa media berita. Tak lupa pengunjung yang datang menyaksikan momen penjemputan dan pemindahan telah mengabdikan foto serta videonya. Sampai pada tibanya di rumah tahanan KPK, momen ini sangat haru.Â
Di kursi roda, Ketua DPR-RI malam ini sudah terlihat mengenakan rompi warna oranye setelah masuk ke gedung KPK. Sebelumnya, di RSCM setelah berhasil sampai ke mobil, arak-arakan mobil mengiringi perjalan ke rumah Tahanan KPK, kondisi jakarta manjadi pengap dan sangat tenang.Â
Hujan malam ini mengabarkan kepada publik, bahwa penjemputan di RSCM menuju KPK ini adalah kisah yang baru di mulai. Babak baru perjalanan Ketua DPR-RI menghadap panggilan KPK.Â
Pada publik yang merasa penasaran dengan penjemputan, menunggu media mewartakan. Publik jadi merasa sayang.. Bagaimana dengan keadaannya yang masoh sakit harus menanggung nasib penjemputan oleh KPK.Â
Inilah kenyataan, bahwa KPK dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab sangatlah tegas. Pihak siapapun sebagai publik hanya bisa melihat dan merasa iba.Â
Menjadi sangat miris lagi, sorotan publik pada rompi oranye yang di kenakan ketua DPR-RI ini saat melihat beberapa foto dari lini masa berita media.Â
Sebagian lagi dari publik sorak sorai dan ikut mencibir, akhirnya dijeput juga. Sedangkan yang lainnya, menaruh rasa sayang kepada Ketua DPR-RI karena kesehatan beliau.Â
Malam dini hari bukan lagi drama atau teatrikal, ini sudah nyata sebagai buah ketegasan melaksanakan tugas dari KPK. Bukan sebuah kepasrahan atau menyerah. Kiranya memenuhi panggilan hukum adalah wajib untuk setiap kita.
Selanjutnya, kisah ini akan di tulis KPK dan menentukan durasi kapan kisah ini akan berakhir. Ini baru wakil rakyat yang berani menghadap hukum. Acungan jempol diberikan kepada ketua DPR-RI.Â
publik di harapkan jangan lagi panik, besok dan hari-hari yang akan datang adalah penentuan wakil kita, sebagai ketua di parlemen. Malam ini memberikan contoh kepada publik, kepada rakyat bahwa tunduk kepada aturan hukum adalah wajib bagi segenab rakyat indonesia.
Untuk lambaian tangan Ketua DPR-RI, maknai saja sebagai isyarat bahwa publik di minta dukungan atas proses yang berlangsung.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H