Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

11 November (Refleksi Sejarah)

13 November 2017   04:16 Diperbarui: 13 November 2017   04:29 1361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Linggartjati, sebagai generasi yang pernah melewati tahap bangku sekolah, pendidikan formal dan non formal. Lembaran sejarah tidak luput dari awas kita menilik walau pun hanya sebentar. 

Perjuangan dengan upaya melakukan perundingan, perjuangan indonesia selain merebut kemerdekaan dari jejahan belanda dan jepang, upaya yang sangat lembut pun tidak lupa dilakukan oleh tokoh pendahulu. 

Perjanjian, dengan belanda. Indonesia membuat perjanjian damai yang disebut Linggarjati. Perjanjian ini mulai pada 11 November sampai pada 15 November 1946.

Sebelumnya perundingan damai atau perjanjian Lingarjati telah dilakukan, dimediasi oleh diplomat Inggris, Sir Archibald Clark Kerr di Hoogwe Valuwe pada 14-15 April 1946. 

Langkah untuk memperoleh pengakuan kedaulatan dari belanda pun sebagai upaya menyudahi konflik telah mendapat kegagalan besar. 

Pengakuan kedaulatan dari Belanda hanya meliputi jawa dan madura. Sedangkan indonesia dalam perundingan tersebut telah meminta belanda untuk mengakui kedaulatan selain jawa, madura, juga sumatera adalah satu wilayah yang harus dapat pengakuan kedaulatan dari belanda. 

Kegagalan perundingan awal ini, lahirlah kembali perundingan kedua di Linggarjati, jawa tengah yang kita kenal sebagai perjanjian/perundingan Linggarjati. 

Tanggal 11 November 2017 ini, kita refleksi kembali sejarah besar yang satu ini. Yang pada pelaksanaannya tepat pada 11-15 November 1946 satu tahun paska proklamasi kemerdekaan RI. 

Adapun delegasi-delegasi dari belanda dan RI pada pelaksanaan Perundingan Linggarjati, sebagai perwakilan masing-masing negara. Belanda di ketuai Prof Schermerson dan RI di ketuai Sutan Syahrir. Masing-masing memiliki tiga anggota. 

Jalannya perundingan damai tersebut dihadiri oleh banyak saksi, Soekarno adalah salah satu saksi dari RI yang turut serta dalam perundingan damai yang berlangsung. 

Hasil perundingan baru saja di sampaikan/umumkan pada 15 November 1946. Penyampaian hasil perundingan ini pun sudah disepakati oleh belanda dan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun