Orang betawi, sangat akrab dengan ondel-ondel ini. Sampai sekarang nyatanya ondel-ondel masih terjaga dan masih terlihat menghiasi beberapa kota di tanah jawa.Â
Eksistensi ondel-ondel masih tetap di pertahankan oleh orang betawi sendiri.Â
Beberapa waktu lalu, di sepanjang car free day setiap minggu saat saya berkunjung kesana. Saya juga menemukan ondel-ondel. Bundaran HI dan sepanjang jalan Car Free day. Ondel-ondel masih saja menghiasi hari libur masyarakat di kota jakarta.Â
Di Car Free day sama seperti di TIM malam ini, ada iringan musiknya. Dan sangat menarik kalau dilihat.Â
Dengan pengetahuan terbatas tentang Ondel-ondel. Saya hanya tahu satu iringan musiknya yaitu musik ningnong.
Menurut beberapa literatur yang saya baca. Ondel-ondel yang semula berfungsi sebagai penolak bala atau gangguan roh halus yang gentayangan, perlahan mulai sedikit bergeser.Â
Dewasa ini, ondel-ondel itu digunakan untuk acara kemasyarakatan. Tetapi tetap memiliki nilai budaya betawi didalamnya. Sehingga dalam dinamika perubahan besar sekalipun ondel-ondel masih tetap mendapat hati ditengah masyarakat betawi dan masyarakat jakarta maupun Indonesia pada umumnya.Â
Sebab, nilai lokal budaya dan tradisi adalah penting untuk menjaga eksistensi budaya hidup. Mari menjaga serta melestarikan ondel-ondel dan seluruh bentuk nilai budaya lokal di Indonesia.Â
Salam hormat, salam budaya indonesia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H