Ondel-ondel dihiasi rambut dan pakaian berwarna, ada yang biru dan ada juga yang hijau. Ada kembang dikepalanya menghiasi indah penampakan topengnya. rambutnya dibuat dari ijuk.Â
Dari tampaknya, banyak anak gadis yang tidak terbiasa melihat Ondel-ondel pasti sangat ketakutan dengan matanya yang melotot. Alisnya sangat tebal, dan terkesan sangat menyeramkan untuk yang tidak biasa melihatnya.Â
Orang-orang menyebutnya ada kekuatan mistis yang terkandung. Mungkin saja pendapat orang ini bisa benar, bisa juga salah. Tetapi menurut saya, ondel-ondel ada nilai budaya yang terkandung didalamnya.Â
Malam ini ada sepasang ondel-ondel yang diboyong oleh beberapa anak-anak menghiburi pengunjung Taman Ismail Marzuki, Cikini Jakarta.Â
Walaupun hanya sebagai hiburan, banyak orang terlihat seperti kagum atau ada juga yang melotot dengan keunikannya.Â
Ondel-ondel menurut peneliti kebudayaan betawi, Yahya Andi Saputra : Masyarakat Betawi sebelum kedatangan Islam meyakini ondel-ondel memiliki kekuatan gaib. Atas dasar ini, boneka tersebut kerap disertakan dalam upacara adat, termasuk pesta pernikahan, sebagai pelindung dari marabahaya.
Kekuatan mistis atau umumnya yang mengenal ada kekuatan supranatural. Disamping keduanya itu, memang secara umum orang betawi sangat peka terhadap ondel-ondel.Â
Selain itu ada juga pernyataan dari peneliti kebudayaan betawi seperti yang di sampaikan liputan6.com : "Kekuatan gaib ondel-ondel ini diyakini dapat menangkal wabah penyakit seperti muntaber, cacar air, dan penyakit kulit lainnya, serta mencegah gagal panen akibat serangan hama ataupun bahaya yang mengancam"
Banyak hal yang terkandung didalamnya selain kekuatan-kekuatan yang diyakini orang betawi. Hal lain sebagai seni, budaya lokal betawi menampilkan ondel-ondel sebagai kesenian tradisional yang tetap hidup sepanjang zaman.Â
Jika difungsikan sebagai pelengkap upacara sedekah bumi, ondel-ondel digunakan mengarak iring-iringan sajen yang diletakkan di empat penjuru kampung. Hal itu diyakini agar acara tersebut dilindungi oleh leluhur demi kelangsungan hidup anak cucu.
Malam ini di TIM, dengan pengetahuan yang minim tentang ondel-ondel ini, saya menulis ondel-ondel sesuai dengan pandangan saya berdasarkan yang saya tahu dan beberapa literaturnya.Â