Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan dan Haknya

8 November 2017   13:27 Diperbarui: 8 November 2017   13:58 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Artinya, jika anak gadis atau perempuan tidak merelakan permintaan maka semua akan berarti tidak diperbolehkan. Sedangkan bicara tentang hak pemilikan harta, dalam fatwa diatas masih terdapat sedikit kemudahan jika dibandingkan dengan hak membela diri menentukan siapa pasangan hidup yang menurut dia adalah layak. 

Dari tulisan Si Adik yang sedikit ini, kalau melakukan pengkajian yang mendalam bahkan membutuhkan banyak waktu agar dapat saya pahami. Belum sampai pada akhir dari tulisan dia yang saya koreksi. Saya di kagetkan dengan dering telpon masuk yang nadanya sudah sangat akrab ditelinga saya. 

Dari kejauhan suaranya masih samar-samar kedengarannya dia angkat bicara "Bang, dimana posisinya sekarang? Saya mau merapat"

Seperti ngos-ngosan cara dia berbicara sangat cepat, seperti orangnya yang pendiam tapi kalau sudah mulai berbicara, sangat cepat dan teliti. 

Saya hanya menjawab "Dikosan" 

Tiba-tiba tanda putus sambungan telepon sudah terdengar. Inilah uniknya si Adik. Semua yang dia lakukan, butuh cepat tapi serius. Saya pun tidak bisa pastikan. Apa benar Si Adik mau datang di Kosan saya? 

Biasanya, sejauh ini. Dia belum pernah berbohong pada saya. Jadi kalau dibilang percaya pada omongan dia, saya bisa percaya 100% kata Si Adik mau datang sore ini adalah benar. 

Sambil menunggu dirinya datang, saya melanjutkan tugas kecil melihat kembali bagian akhir dari tulisannya Si Adik. 

Pada bagian akhir tulisannya, sosok yang sangat kagum dan suka terhadap pemikiran Buya Hamka. Satu hal yang unik dari si Adik ini, dia sangat gemari beberapa tokoh Islam Indonesia selain Buya Hamka, ada juga HOS Tjokroaminoto, dan beberapa tokoh Islam terkemuka di Indonesia. 

Dia menulis seperti demikian dibagian akhir "Nah, Buya Hamka melihat ini (Hal diatas terkait Hak Perempuan) dalam konteks islam  menguraikan bahwa perempuan sangat dimuliakan dalam islam. 

Hal tersebut dibuktikkan dengan dalil - dalil baik dari Al 'Quran  maupun Hadits, serta sejarah hidup Rasulullah, Sahabat dan generasi generasi Sahleh. Hal ini juga mengingatkan umat islam untuk belajar islam dari sumber aslinya sehingga umat islam dapat memahami islam dengan benar, memahami syariat dengan benar, dan memahami hak perempuam dengan benar. Bukan dari pada orientalis  yang penyakit dalam hatinya"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun