Kita tahu, kunjungan Panglima Tertinggi TNI ini untuk memenuhi undangan bukan mengotak atik urusan negara yang dia kunjungi. Lagi pula kunjungan kenegaraan mestinya mendapat sambutan baik serta penghormatan bukan penolakan.Â
Sebelumnya, rencana kedatangan sudah pasti jelas dibicarakan bersama baik itu berupa undangan atau keterwakilan secara politis antar kedua negara.Â
Biarlah asumsi sebagian orang yang melihat keadaan negara ini, asik buat mereka. Maksudnya jangan tampilkan kebencian kita secara pribadi kepada Panglima TNI menjadi konsumsi publik.Â
Negara ini tidak ada yang membencinya, jadi pada prinsipnya mereka yang terlanjur kegirangan melihat penolakan olah amerika atas kedatangan Panglima tertinggi TNI tidak lebih adalah sebagai pembenci negara. Orang-orang seperti inilah yang tidak layak duduk dan hidup didalam tanah air ini.Â
Bagaimana bisa kita tertawakan atau ikut menghujat dan sebagainya kepada sebuah simbol negara. Penolakan ini menjatuhkan harga diri Negara kita dan mereka wajib bertanggungjawab. Lalu, kira-kira apa tanggapan negara dengan perkara penolakan ini?Â
Jelasnya negara mengutuk keras penolakan sebagai simbol ketidakhormatnya amerika kepada negara Indonesia.Â
Secara diplomatik ini titik rawan paling parah yang pernah terjadi kedua kalinya paska diplomasi Soekarno saat itu. Bagaimana negara menjelaskan ini kepada rakyatnya?Â
Bahwa yang terjadi bukanlah perkara biasa dalam diplomasi antara negara seharusnya keseriusan juga dalam merespon. Tidak pada pihak mana pun.
Kepada negaranya agar meminta maaf, itu pun sudah dilakukan oleh Kedubes Amerika dan kalaupun hal ini lebih pada tidak digubris maka diplomasi akan lebih menajam pada rumitnya hubungan lain selain diplomasi antara Indonesia dan Amerika.Â
Setiap negara punya kedutaan masing-masing, duta besar negara amerika untuk Indonesia harus di panggil untuk menjawab penolakan ini.Â
Karena kita tahu, negara ini sudah membangun diplomasi ini sangat kuat, akan tetapi hari ini menjadi sejarah baru satu penolakan terhadap negara adalah bentuk anggapan enteng amerika terhadap indonesia.