Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menenangkan Diri dengan Menulis

18 Oktober 2017   07:16 Diperbarui: 18 Oktober 2017   08:16 2182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zaman sekarang, aktivitas di luar ruangan membuat orang merasa dirinya tidak sekadar bebas saja, luas dan bisa happy, lega dengan menghadapi hidup. 

Banyak cara orang-orang melakukan aktivitas tambahan untuk menenangkan diri. Memilih bertamasya sendiri, naik gunung, kongkow dengan teman lama atau cara apapun semua dapat dilakukan dengan tujuan yang satu: menenangkan diri. 

Serasa hal ini bukan hal penting dalam kehidupan, tetapi jika diri seorang sudah mulai gelisah dengan keadaan, lingkungan kerja, kehidupan yang begitu-begitu saja, bahkan kerja yang itu-itu saja. 

Kesemuaannya itu akan dengan sendiri melahirkan stres dan penekanan pada diri manusia. Sehingga, di sela waktu yang demikian akan mengambil satu keputusan penuh pertimbangan matang untuk merefresh diri dan otaknya. 

Kita tahu, bagaimana orang yang tidak lagi nyaman dengan kerjanya, otaknya bisa down, cara kerja otak lebih pada tidak berfungsi stabil sebagaimana mestinya. 

Untuk mengembalikan keadaan seperti semula, di sini saya memilih menulis untuk meskipun sederhana. Aktivitas ini baru saja saya lakukan semenjak akhir september tahun ini sampai pada hari ini. 

Dengan menulis, saya merasa ketenangan, otak menjadi fresh, sedikit-demi sedikit beban-beban dalam isi kepala mulai menghilang. Walaupun pada saat pertama menulis, tidak ada kata sama sekali untuk satu kata pertama pada paragraf awal. 

Mencoba dan sekali lagi mencoba sampai bisa menulis satu kata pertama, seterusnya sampai satu paragraf yang isinya bisa dibilang sangat di luar dugaan. Tidak sesuai dengan apa yang difikirkan sebelum menulis. Tetapi, memulai adalah cara paling mulia yang harus dilakukan oleh kita yang memiliki niat untuk menulis. 

Itulah salah satu cara yang sekarang ini dipakai secara pribadi untuk menjadikan diri kembali tenang dan bisa berfikir lebih positif lagi tentang hal baru yang belum terjadi besok atau seterusnya. 

Sebagai mahasiswa studi akhir disalah satu Universitas Swasta Kota Jakarta, tentunya bisa merasakan bagaimana hal kecil yang setiap hari menghampiri diri kita, lalu berubah menjadi tekanan, menjadi beban dan lebih-lebih menjadi ketakutan akan sebuah kegagalan besar. 

Saya rasa semua orang khusunya orang yang pernah ada posisi sebagai mahasiswa studi akhir akan merasakan hal yang sama. Skripsi dikonsultasi, pulang pergi kampus tanpa hasil yang memuaskan, penelitian tesis yang masih dalam tahapan pertanyaan dan banyak masalah yang hampir sama menghampiri kita pada tahap yang satu ini. Tahap percobaan menurut saya. 

Menulis, buat saya sebagai, atau dapat menenangkan diri sebab semua dalam aktivitas menulis memaksakan otak kita lebih fokus. Tidak seperti keadaan sebelumnya. Ini pilihan tepatnya lebih efektif dari pada sekedar kongkow, minum kopi atau jalan-jalan. Mungkin sebagian orang akan memilih melakukan hal yang tidak sama. 

Tergantung sebesar apa tingkat beban atau stres diri dia. Selanjut pilihan adalah masalah privasi masing-masing dan jelasnya tidak ada pemaksaan. Akan tetapi, memilih menulis bagi saya dapat memberikan efek yang paling besar. 

Walaupun otak kita dikuras habis memikirkan banyak hal yang kita dapat sebagai referensi untuk menulis termasuk hal yang agak sedikit sulit. Karena kita harus rajin membaca dari sumber apapun itu, atau rajin berjalan bagi yang mau menulis tentang hal luar dan membutuhkan banyak jawaban dari setiap orang tentang pertanyaan kita yang kadang tidak dijawab sama sekali dengan teman diskusi. 

Itu hanyalah bagian penting lainnya yang biasa dan umum dihadapi para penulis, sebagai penulis pemula (tepatnya belajar menulis) saya tidak bermuluk-muluk melakukan banyak hal lain yang tidak memberikan sedikit manfaat diluar lingkungan. 

Menulis apa saja, yang pada prinsipnya dapat memberikan sedikit kabar atau hanya sekedar pengulangan makna. Buat saya, hanya menulislah yang lebih efektif dijadikan sebagai penenang diri.

Saat ini, saya memulainya dengan secara perlahan. Mengumpulkan informasi di media, membuka kembali beberapa lembar sebagai referensi tambahan, ya meskipun saya tidak atau belum termasuk pembaca yang baik seperti lainnya.

Lalu, memulainya dengan tulisan, tulis, tulis dan tulis. Ya, hanya itu yang bisa dan harus untuk penenang paling besar efek positifnya. Di samping tulisan dapat dibaca oleh para pembaca yang budiman, diri menjadi tenang dan banyak hal baru yang kita dapatkan. Tentunya teman-teman yang mulai menulis merasakan hal yang sama, sama-sama tenang dan lebih fresh. 

Ternyata, memilih menulis ini tepat buat saya secara pribadi. Karena menulis tidak membutuhkan tempat seperti kantor atau sejenisnya. Tapi ini hanya soal inspirasi menulis yang setiap orang punya cara tersendiri. Saya rasa, kita bisa pahami persoaln yang satu ini. 

Tempat untuk menulis bagi saya bukanlah masalah inti. Di tempat mana saja yang bisa digunakan, kita bisa mulai menulis tanpa mengganggu aktvitas orang lain. 

Maksudnya, menulis ini tidak seperti latihan bola atau dancer. Keadaan di sekitar kita jadi heboh seketika. Kita lihat di tempat umum atau di cafe, orang dengan tenang menyeruput secangkir kopi, atau teh panas. Fokus pada layar laptop dan gerakkan jemarinya menulis. Keadan itu terlihat sangat tenang. 

Kalau bertanya perihal menulis memberikan efek apa saja kepada penulis yang sudah mahir dan tentunya sebagai penulis senior dalam dunia menulis, jawabannya mungkin di luar daripada yang saya sampaikan di atas. Artinya, banyak sekali manfaatnya. 

Kita lihat tulisan para senior yang merajai media, buku-buku dan sejenis itu. Tulisan mereka membakar semangat, memberikan motivasi, mengkritisi, dan hasil dari karya mereka sangat mutakhir untuk kita membaca lalu ambil manfaatnya.

Orang melakukan ketenangan dengan menulis akan merasakan sendiri, perubahan besar akan menjadikan diri lebih bangga, apalgi ada manfaat dari tulisan kita dapat diterima oleh orang lain, itu adalah ilham yang kita dapat. 

Dari banyak manfaat itulah lahir dan mengalir ketenangan dalam diri manusia. Semangat, senyum dan terasa selalu bergairah dalam melihat suasana yang kacau balau sekali pun. Itulah manfaat menulis, meskipun di sisi lain tulisan kita dapat banyak kritikan pedas dan sejenisnya. 

Kiranya itu hal biasa dalam setiap aktivitas menulis adalah dampak positif. Seperti tulisan kita tidak masuk pada kategori sempurna dan baik, tepatnya mengapa kita harus memulai menulis dari sekarang? Mengapa harus menulis dan bukan cara lainnya yang mungkin lebih elegan lagi? 

Pertanyaan di atas, saya tidak perlu menjawab dengan terlalu banyak merangkai kata demi kata agar dapat diterima. Jawabannya hanyalah "mulai menulis, menulis dan menulis" lalu rasakan sendiri apa afek positif dari kerja menulis yang kita lakukan. 

Meskipun menulis dalam banyak artikel orang menyebutnya sulit, begitupun ada yang menyebutnya mudah disertai dengan tips menulis melalui banyak video, artikel, pelatihan, seminar dan lain-lain. 

Intinya, menulis itu dilakukan dengan cara sendiri tanpa harus mengikuti cara orang lain. Gunakan saja alat yang paling sederhana yang kita miliki. Kalaupun ada yang bertanya kalau tidak punya laptop atau komputer? 

Paling tepat menulis di zaman yang serba teknologi ini, pastilah didekat rumah, kosan, kontrakan kita pasti ada warnet. Sisihkan Rp. 5.000 untuk satu jam ke warnet. 

Mulailah menulis disana lalu lihat hasilnya. Atau yang praktis lagi, handphone sekarang sudah bisa digunakan untuk menulis dengan download aplikasi Microsoft Office untuk android kita bisa menggunakannya sebagai alat untuk menulis dan hasilkan banyak karya dan soal cara menulis mungkin saatnya bisa membuka tips menulis yang dijajakkan dibanyak media. 

Di sana, media-media baik video dan blog, atau wordpress pribadi dengan tips dari para penulis senior, jelasnya ada rumus menulis mudah, cepat dan banyak lagi disuguhkan kepada penulis untuk dijadikan sebagai bahan belajar. 

Terakhir sebagai closing dari tulisan pendek ini. Menulis tidak sekadar membuat diri menjadi lebih tenang saja, menulis dengan semangat dan menjadikan diri lebih bijak dalam menerima segala kemungkinan beban dan segala macam cobaan dalam hidup sebagai sebuah kekuatan diri yang sebenarnya. Tulis, tulis, dan terus tulis untuk ketenangan diri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun