Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Satu Opini+5 Menit Membaca = Investasi Seribu Kata

13 Oktober 2017   03:45 Diperbarui: 2 November 2017   14:40 2728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Memang banyak orang melakukan sesuatu membutuhkan suasana dan waktu yang tepat. Tidak dengan hal yang satu ini, bisa dilakukan dimana saja. Asalkan jangan melakukanya pada saat bos anda lagi memberikan arahan pada saat rapat mendadak atau penting. 

Akibatnya akan lebih berbahaya lagi, sebab kata yang sudah kumpulkan ternyata buyar dan pecah saat si bos lagi marah atau komat kamit karena melihat kita sibuk dengan menggeser naik turun layar hand phone ditangan kita. 

Apakah melakukan hal ini penting bagi kita? Mengapa tidak menunggu atau menggunakan cara lain? Mengapa hal ini dianggap sederhana tetapi penting? 

Pertanyaan yang saya buat diatas nantinya akan terjawab sendiri setelah pembaca mencoba dan memulai lakukan hal paling sederhana ini. Bukan semacam sebuah metode dalam ilmu matematika atau menghafal.  

Hal sederhana ini, kita lakukan agar apa yang kita investasikan dalam bentuk kata akan tersimpan menambah khasanah berfikir kita, memori kita selalu memiliki materi dan selalu hidup. 

Biasanya, orang-orang yang suka membaca akan menampung banyak aspirasi, dari artikel, buku, majalah dan surat kabar. 

Pada saat dia lagi ngobrol atau diskusi dengan teman-teman dan bicarakan hal apa saja, dengan sendirinya daya ingat kita, memori kita akan merefresh kembali beberpa perbendaharaan kata yang telah disave dengan aktivitas membaca bulan atau minggu lalu. Itu kegunaan memori ingatan kita. 

Pasti diantara kita akan bertanya, bagaimana cara melakukannya? Bagaimana memanfaatkan waktu kita walaupun sedikit? Membaca dalam hal ini menginvestasi kata, tidak di haruskan menggunakan metode kecepatan baca yang pada umumnya di anjurkan. 

Misalnya dengan kecepatan baca seorang 200 kata akan habiskan 1 menit atau 400 kata akan habiskan 3 menit dan sebagainya. Disini, yang seharusnya kita lakukan adalah, membaca, membaca dan membaca. Dalam sehari terserah seberapa bisa kita membaca dari berbagai media. 

Setiap orang punya cara tersendiri memanfaatkan waktunya. Saat dia melakukan kerja yang banyak, tugas dan sebagainya. Kalau pun waktu kita padat, kita bisa mencuri waktu. Artinya disela-sela waktu kerja seberat apapun pasti punya beberapa menit untuk rehat, makan, minum kopi/teh panas dan ibadah. 

Waktu itulah yang harus digunakan setelah kita selesai melakukan kegiatan rehat seperti yang saya sebutkan diatas. Jika itu tidak juga bisa kita ambil sedikit waktu. Maka yang pas waktunya adalah saat selesai melakukan kerja, kembali kerumah atau sekedar lepas lelah di caffe beberapa menit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun